BPS: Lahan Hutan Semakin Menipis

| Minggu, 29/12/2019 20:05 WIB
BPS: Lahan Hutan Semakin Menipis Salah satu penyebab berkurangnya lahan hutan adalah adanya pembakaran hutan.

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang melimpah. Kekayaan alam tersebut dapat digunakan sebagai bekal bagi pembangunan ekonomi. Namun pertumbuhan ekonomi yang terjadi justru diiringi dengan merosotnya sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Salah satu sumber daya alam yang makin berkurang adalah hutan. BPS merilis dari tahun 2014-2018 telah terjadi penyempitan lahan hutan. Walaupun telah ada upaya untuk mengurangi laju deforestasi, namun hal ini dirasa belum mampu mengatasi masalah luas kawasan hutan yang semakin berkurang tiap tahunnya.

Pada tahun 2018 total luas hutan di Indonesia adalah 93.483.291 hektar, di mana hutan terluas berada di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Di waktu yang sama, terjadi pengurangan luas hutan hampir di seluruh pulau di Indonesia. BPS mencatat daerah yang paling banyak mengalami penyempitan lahan hutan adalah Pulau Sumatera dan Kalimantan. Luas hutan yang berkurang di kedua pulau tersebut masing- masing adalah 1.122.684 hektar dan 870.273 hektar.

Pengurangan luas hutan ini diakibatkan karena adanya peristiwa alam, penebangan hutan, kebakaran hutan atau adanya reklasifikasi. Meningkatnya reklasifikasi serta penebangan kayu rimba luar Jawa selama periode 2014-2018 yang tidak diimbangi dengan peningkatan volume pertumbuhan dan reklasifikasi (reboisasi dan penanaman) perlu menjadi perhatian pemerintah, mengingat produksi kayu bulat Indonesia sebagian besar berasal dari luar Jawa, khususnya pada kawasan hutan produksi yang dekat atau berbatasan secara langsung dengan wilayah teritorial negara lain yang rawan aktivitas penebangan ilegal.

Sebaliknya, menurunnya volume fisik penebangan serta kerusakan dan reklasifikasi kayu di Jawa menunjukkan sudah baiknya manajemen pengelolaan hutan yang telah mampu memanfaatkan hutan dengan lestari, walaupun sebenarnya kasus penebangan serta kerusakan dan reklasifikasi kayu masih terus terjadi.

Menyempitnya lahan hutan juga karena tingginya laju deforestasi yang dipengaruhi perkembangan penduduk. Jumlah penduduk yang semakin meningkat mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan produk yang berbahan dasar kayu, yang berasal dari kayu hutan, sehingga menimbulkan tekanan terhadap hutan, baik secara legal maupun ilegal.

Peningkatan jumlah penduduk juga mengakibatkan meningkatnya permintaan konversi hutan untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, pemukiman penduduk, dan pembukaan jalan.

Kegiatan pengelolaan lingkungan yang tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem ternyata secara jangka panjang telah menimbulkan berbagai permasalahan, baik yang bersifat lingkungan maupun sosial budaya, bahkan dilihat dari skalanya, tidak hanya bersifat regional atau nasional tetapi lebih jauh sampai pada taraf internasional. Jika dilihat dari dampak yang berkaitan dengan kegiatan pengambilan hasil hutan, di antaranya adalah adanya perubahan cuaca, kebakaran hutan, rusaknya habitat satwa langka dan plasma nutfah, rusaknya tata air, penebangan liar, terabaikannya pembinaan masyarakat sekitar hutan, dan lain sebagainya.

Secara kumulatif, hal di atas mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas sumber daya hutan di Indonesia saat ini. Hal ini mengandung indikasi bahwa masih belum konsistennya pelaksanaan pembangunan hutan Indonesia yang berlandaskan asas kemanfaatan dan kelestarian.

Untuk itu, upaya - upaya memperbaiki kondisi hutan Indonesia agar tetap lestari harus terus dikembangkan. Agar sumber daya hutan tidak semakin langka dan lingkungan menjadi tidak tercemar, maka salah satu upaya yang bermanfaat dan perlu dilakukan adalah kegiatan pengukuran atau inventarisasi perubahan sumber daya hutan.

Tags : Luas Hutan Berkurang , BPS

Berita Terkait