Bendungan Ciawi dan Sukamahi Diharapkan Sudah Bisa Beroperasi Tahun Depan

| Jum'at, 24/01/2020 16:33 WIB
Bendungan Ciawi dan Sukamahi Diharapkan Sudah Bisa Beroperasi Tahun Depan Anggota FPKB DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (Foto: fraksipkbcom)

BOGOR, RADARBANGSA.COM - Dua bendungan kering yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Bogor, yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, diharapkan dapat beroperasi sebelum musim hujan tahun depan tiba. Hal tersebut disampaikan Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Bogor, 23 Januari 2020. 

Kunjungan dilakukan untuk melakukan peninjauan langsung ke Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang berlokasi di Kabupaten Bogor. Bendungan Ciawi berlokasi di Desa Cipayung Datar dan Bendungan Sukamahi berlokasi di Desa Gadog. Keduanya berada di Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten. Bogor, Provinsi Jawa Barat.

“Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya awal tahun ini diharapkan tidak terjadi lagi pada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, saya sangat berharap agar pengerjaan kedua bendungan ini dapat dilakukan tepat waktu,” tegas Neng Eem.

Menurut Neng Eem, perkembangan pengerjaan kedua bendungan ini tergolong lambat karena hingga tahun ketiga dari awal penandatanganan kontrak tahun 2016 lalu, capaian pembangunannya masih di bawah 60 persen.

“Perkembangan pembangunan kedua bendungan ini harus menjadi perhatian kita Bersama. Permasalahan yang mengakibatkan masih minimnya capaian pembangunan bendungan-bendungan ini harus dibahas bersama dan dicarikan solusinya,” papar Neng Eem.

Pembangunan kedua bendungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk menanggulangi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Penanggulangan dilakukan di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan kawasan strategis nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir. Dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane ini merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.

Dengan dibangunnya kedua bendungan tersebut diharapkan dapat berkontribusi mengurangi debit banjir di hulu Ciliwung sekitar 30 persen. Kedua bendungan tersebut didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendungan Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Kontrak Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 antara Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane dengan kontraktor PT Brantas Abipraya-Sacna KSO dengan nilai pekerjaan konstruksi sebesar Rp757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years). Bendungan ini menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung. Sementara itu, penandatanganan kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi senilai Rp453,6 miliar dilakukan pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO.

Data Kementerian PUPR menunjukkan bahwa pagu anggaran pembangunan Bendungan Ciawi pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp215,16 miliar dan Bendungan Sukamahi sebesar Rp194 miliar. Sedangkan pada Tahun Anggaran 2020, pagu anggaran pembangunan Bendungan Ciawi sebesar Rp. 194 miliar dan Bendungan Sukamahi sebesar Rp153 milliar.

Pembangunan fisik Bendungan Ciawi hingga akhir 2019 sebesar 41,55 persen dan perkembangan finansialnya sebesar 43,06 persen. Nilai pagu yang ditetapkan adalah Rp798,7 miliar dengan masa pembangunan selama lima tahun dari 2016 hingga 2021. Bendungan ini akan mampu menampung air sebanyak 6,05 juta m3 dan diharapkan bisa mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/det.

Sementara itu, untuk Bendungan Sukamahi, perkembangan pengerjaan fisiknya baru sebesar 29,97 persen dan perkembangan finansial sebesar 36,19 persen. Nilai pagu yang ditetapkan sebesar Rp453,66 miliar dengan masa pembangunan yang sama dengan Bendungan Ciawi yaitu 2016 hingga 2021. Bendungan ini nantinya akan menampung air sebanyak 1,68 juta m3 dan diharapkan bisa mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/det. Kedua bendungan ini dikategorikan sebagai bendungan kering.

Kunjungan tim dari Komisi V DPR RI ini diawali dengan pertemuan bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Pertemuan ditujukan untuk membahas perkembangan pembangunan kedua bendungan serta penanganan dan antisipasi bencana banjir di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

Rombongan terdiri dari 23 orang dipimpin oleh Kapoksi FPKB Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz selaku Ketua Tim dan Ahmad Riza Patria dari unsur Pimpinan Komisi V DPR RI. 

Tags : Neng EEM , Bendungan Sukmahi dan Ciawi

Berita Terkait