Mendag Ajak KADIN dan Akademisi Perdagangan Dalam Negeri

| Kamis, 12/03/2020 21:56 WIB
Mendag Ajak KADIN dan Akademisi Perdagangan Dalam Negeri Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat menghadiri diskusi di DPP PKB beberapa waktu lalu (foto: radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global serta mewabahnya covid-19 di dunia, Indonesia menyadari hambatan ekspor yang dihadapi sangat berat. Namun, Mendag optimis bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan akademisi harus dapat bergandengan tangan melalui masa sulit ini untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan serta terus berupaya meningkatkan ekspor, khususnyan di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan perdagangan dalam negeri.

“Kita harus bekerja lebih giat lagi dan tidak normatif dalam menjaga neraca perdagangan dan mengendalikan impor secara selektif. Selain itu, kita harus menguatkan pasar dalam negeri, walaupun disadari hambatan dan tantangan yang dihadapi sangat beragam dan berat,” kata Menag Agus Suparmanto di Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

Menurut Agus, beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini antara lain virus Covid-19, langkanya bahan baku industri dan produk kesehatan, serta adanya penimbunan atas beberapa barang di pasar yang ditemukan Bareskrim, semua ini menjadikan kinerja ekspor dan impor Indonesia mengalami kesulitan.

“Selain itu, kinerja komoditas ekspor unggulan Indonesia ke dunia, khususnya pasar Tiongkok, diperkirakan terkena pula dampak Covid-19. Seperti ekspor produk buah-buahan dan ikan tuna serta kerapu ke Tiongkok serta terganggunya rantai pasok global, sehingga menyulitkan bahan baku industri khususnya untuk ekspor,” imbuh Mendag.

Berbagai kebijakan dan terobosan mempermudah ekspor dan mempercepat impor bahan baku harus dilakukan dalam rangka memenuhi target surplus neraca perdagangan mencapai USD 0,3 miliar pada 2020 dan USD 15 miliar pada 2024, target pertumbuhan ekspor barang dan jasa yang mencapai 3,9 persen pada 2020 dan 6,2 persen pada 2024, serta pertumbuhan ekspor nonmigas mencapai 5,2 persen pada 2020 dan 9,8 persen pada tahun 2024.

Mendag menambahkan, saat ini, ekspor Indonesia tidak lebih dari 1 persen permintaan dunia. Oleh karena itu, perlu terobosan baru seperti bagaimana kita membuat kebijakan untuk mengembangkan akses pasar potensial.

“Kami harap para pelaku usaha akan terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, agar target pertumbuhan ekonomi Indonesia tercapai, angka inflasi terkendali, daya beli masyarakat terjaga, dan perusahaan pun mendapatkan keuntungan. Pada akhirnya, semua itu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Mendag.

Tags : Kemendag , Covid 19 , Virus Corona

Berita Terkait