Kemenag Bahas Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia

| Kamis, 15/10/2020 17:50 WIB
Kemenag Bahas Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin (foto: kemenaggoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian Agama (Kemenag) membahas penanganan konflik paham keagamaan di Indonesia. Pembahasan ini dikemas dalam Temu Konsultasi Penanganan Konflik Paham Keagamaan di Indonesia.

Giat tiga hari, 14-16 Oktober, ini diikuti pejabat teknis Kemenag yang membidangi bina paham keagamaan Islam dan penanganan konflik, se-Jawa, Sumatera, Kemenag Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok. Hadi juga, perwakilan dari Kesbangpol, Kejaksaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Direktorat Kewaspadaan Nasional Ditjen POLPUM. 

Dirjen Bimas Islam mengatakan salah satu upaya mencegah konflik keagamaan di Indonesia adalah dengan melihat akar masalahnya. Dalam penanganannya pun harus ada sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan ormas. “Jadi antara ormas dan pemerintah berkolaborasi menangani persoalan dinamis itu,” ujarnya.

Kamaruddin Amin berharap pertemuan ini dapat membangun semangat kebersamaan intelektual dan menggaungkan moderasi beragama dengan mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin untuk masa depan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Menurutnya, di era kemajuan teknologi informasi saat ini, ada kecenderungan naiknya intensitas penyampaian ujaran kebencian. Hal ini perlu diantisipasi dan dimitigasi agar potensinya tidak membesar dan kemudian menjadi faktor penyebab konflik.

Tantangan dakwah saat ini, lanjutnya, adalah terus mempromosikan Islam rahmatan lil ‘alamin bagi masa depan bangsa dan dunia. Apalagi, Indonesia adalah negara yang sangat beragam suku, agama, ras, bahasa, dan lainnya. Harmoni dalam kemajemukan yang selama ini terjalin harus terus diga. 

“Semangat dan praktik ini perlu diupayakan dan ditumbuhkembangkan, bahkan hingga level dunia. Indonesia dapat menjadi salah satu model negara muslim yang mampu menjembatani tuntutan modernitas global dengan mengedepankan perdamaian dan kerjasama sesama negara bangsa dunia,” pungkasnya.

Tags : Kemenag , Bimtek Rukyat

Berita Terkait