Tak Ingin Bebankan Masyarakat, Pemerintah Pertimbangkan Harga Vaksin COVID-19

| Selasa, 20/10/2020 19:35 WIB
Tak Ingin Bebankan Masyarakat, Pemerintah Pertimbangkan Harga Vaksin COVID-19 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19 Prof Wiku Adisasmito (foto: istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pemerintah tak ingin membebankan masyarakat terkait harga vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang rencananya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) sebanyak 17 juta per bulan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk melindungi seluruh masyarakat saat menjawab pertanyaan soal harga vaksin COVID-19.

"Tentunya pemerintah tidak ingin memberatkan masyarakat," kata Prof. Wiku dalam talkshow "Menjemput Asa Vaksin COVID-19" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Senin, 19 Oktober 2020.

Dijelaskannya, soal skema penyebaran vaksin akan dilakukan berdasarkan prioritas mengingat produksi vaksin secara bertahap. Mekanisme prioritas itu mengacu pada orang yang berisiko tinggi terpapar COVID-19 seperti Dokter, tenaga kesehatan, dan perawat yang setiap hari bersentuhan dengan pasien COVID-19.

"Nanti ada pertimbangan tersendiri apakah diberikan kepada orang yang berisiko tinggi dan juga diberikan ke daerah," ujarnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, harga vaksin COVID-19 berada di kisaran Rp 200 ribu. Harga itu, jelasnya, masih perkiraan yang kemungkinan bisa di bawah atau lebih tinggi.

“Ini baru kisaran saja, harga bisa di atas atau di bawah nantinya (setelah diperhitungkan secara detail)," paparnya melalui Zoom.

Bambang menjelaskan pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan sebelum melakukan produksi vaksin setelah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM). Adapun produksi vaksin Covid-19 tidak bisa mengacu kapasitas maksimal 250 juta dosis melainkan secara bertahap.

“Sekitar 16 juta dosis sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa diproduksi tergantung waktu suplai dari Sinovac," tandasnya.

Tags : Satgas , Vaksin , COVID-19 , Indonesia