Virus Baru Mengintai, Gus AMI Imbau Semua Pihak Tingkatkan Kewaspadaan

| Kamis, 14/01/2021 16:47 WIB
Virus Baru Mengintai, Gus AMI Imbau Semua Pihak Tingkatkan Kewaspadaan Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar memberi sambutan dalam diskusi virtual bertajuk Virus Baru Muncul, Kita Bisa Apa? yang digelar DPP PKB (foto Radarbangsa/TAP)

RADARBANGSA.COM - Penemuan jenis virus corona baru yang muncul pertama kali di Inggris telah mengkhawatikan berbagai negara. Laporan infeksi bahkan telah dilaporkan di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

Sementara penelitian masih dilakukan untuk mencari tahu tentang virus tersebut, beberapa ahli mengatakan bahwa mutasi virus ada yang lebih mematikan dari corona, ada pula yang menyebut tidak mematikan tetapi 70 persen lebih menular dan menyebar dengan cepat.

Menyikapi hal itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI meminta semua pihak untuk waspada. Gus AMI juga meminta para ahli dan pihak terkait untuk menjelaskan lebih detail tentang dinamika tersebut.

"Belum ada penjelasan detail menyangkut virus baru yang tertangkap dengan jelas dan simple bagi masyarakat bagaimana dan apa virus baru yang menjadi berita akhir-akhir ini di Eropa, di Inggris. Tetapi sepatutnya kita lebih waspada," kata Gus AMI saat menghadiri diskusi publik bertajuk Virus Baru Hadir, Kita Bisa Apa secara virtual, Kamis, 14 Januari 2021.

Sebagai langkah antisipasi, Wakil Ketua DPR RI ini mengutarakan tiga hal. Pertama, masyarakat harus memahami seluk beluk apa dan bagaimana prospek perkembangan varian virus baru tersebut.

Kedua, perlu meningkatkan antisipasi dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Gus AMI, ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi fokus pembicaraan, sehingga ketidakberdayaan menghadapi virus baru bisa dicegah.

"Dengan ilmu pengetahuan dan penguasaan saint teknologi yang kita kuasai dengan baik niscaya biaya (pengobatan dan pencegahan bahaya virus) menjadi lebih murah," tutur Gus AMI.

Ketiga, Gus AMI meminta agar jangan sampai prediksi yang dibangun dalam mengantisipasi akhir dari pandemi Covid-19 tidak tepat yang mengakibatkan kelumpuhan bukan hanya ekonomi, tapi juga peradaban.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Akmal Taher menyatakan, virus Covid-19 berkembang biak di dalam badan manusia. Meski begitu, Akmal memastikan belum ada hasil penelitian yang membuktikan munculnya varian virus baru lebih mematikan dari Corona.

“Belum ada penelitian yang membuktikan varian baru virus corona lebih mematikan. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah harus lebih ketat menjaga 3 M,” tutur dia.

Senada dengan Akmal, Kepala Litbang Kemenkes, dr. Slamet menyatakan bahwa virus itu nyata. Meski begitu, hingga saat ini Kemenkes belum menemukan varian baru virus Corona di Indonesia.

"Kita sudah melakukan 217 genome sequencing dari 23 Provinsi se-Indonesia dan sampai saat ini belum ditemukan varian baru di Indonesia," kata Slamet.

Di segmen akhir, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh menyatakan kewaspadaan atas mutasi virus Corona harus diperhitungkan meski di Indonesia hal itu hingga kini belum ditemukan.

Menurut Ninik, tidak ada satu negarapaun di dunia saat ini yang dapat dijadikan portofolio dalam penanganan Corono. Sebab itu wajar jika kebijakan-kebijakan terkait kerap berubah.

 

 

"Perubahan-perubahan kebijakan itu bukan sesutu yang perlu dianggap negatif, tapi itu adalah konsekuensi bahwa ilmu pengetahuan juga terus berubah," kata Ninik.  

Tags : Gus AMI , Covid19 , Mutasi Virus , PKB

Berita Terkait