Program BBM Satu Harga, Abdul Wahid Minta Prioritaskan Daerah Terluar Hingga Terpencil

| Rabu, 27/01/2021 15:53 WIB
Program BBM Satu Harga, Abdul Wahid Minta Prioritaskan Daerah Terluar Hingga Terpencil Anggota DPR RI FPKB Abdul Wahid menyerahkan bantuan mesin berbahan bakar gas kepada nelayan Kampar (foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Abdul Wahid meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) memperioritaskan program BBM satu harga di daerah terluar, tertinggal dan terpencil.

Hal itu diampaikan saat rapat dengan Kepala BPH Migas, Panshurullah Asa di ruang Komisi VII Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021.

"Saya meminta kepada BPH Migas agar memperioritaskan Program BBM Satu Harga di daerah terluar, tertinggal dan terpencil," pinta Abdul Wahid.

Wahid juga menegaskan bahwa daerah-daerah kategori 3 T (terluar, tertinggal dan terpencil ) itu tidak hanya di indonesia timur, di sumatra juga banyak.

"Daerah dengan kategori 3 T tidak hanya di Indonesia Timur, tetapi di Sumatra juga banyak, Pak," tegas Wahid

Abdul Wahid yang juga Ketua DPW PKB Riau bercerita pengalamannya pernah kehabisan minyak selama 2 jam di laut, "Kepulauan Meranti dan Bengkalis sudah mengajukan program BBM satu harga, pengalaman saya pernah kehabisan minyak di laut Kepualauan Meranti, setelah 2 jam baru mendapatkan bantuan," ceritanya.

Selain soal BBM satu harga dalam rapat tersebut, Politisi PKB itu juga menyarankan agar Komisi VII memberikan penguatan kepada BPH Migas, khususnya dari sisi penggunaan anggaran.

"Saya juga menyarankan pimpinan, agar BPH Migas diberikan penguatan kelembagaan termasuk penggunaan anggaranya, melalui revisi UU No. 22 tahun 2001 tentang Migas" tutup Wahid.

Tags : Abdul Wahid , PKB , Komisi VII

Berita Terkait