Gus AMI Desak Pemerintah Perkuat Landasan Kultural Bangsa, Termasuk Sejarah

| Minggu, 02/05/2021 20:50 WIB
Gus AMI Desak Pemerintah Perkuat Landasan Kultural Bangsa, Termasuk Sejarah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar menggelar silaturahim dengan PWNU Jateng (foto Radarbangsa/AL)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI minta pemerintah untuk sesegera mungkin memperkuat seluruh landasan kuktural bangsa. Salah satu infrasturuktur penopang kultural bangsa adalah sejarah.

“Sejarah alhamdulillah dulu kita mengawal misalnya resolusi jihad. Kita bikin kirab dari Surabaya ke Jakarta. Lalu kita bersama pak Jokowi mengusung Hari Santri Nasional, kita juga mendorong film Sang Kiai,” kata Gus AMI saat silaturahim dengan PWNU Jawa Tengah, Minggu, 2 Mei 202.

Pernyataan Gus AMI ini terkait dengan hilangnya naskah sejarah kiprah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy`ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Padahal, Kiai Hasyim dikenal sebagai pahlawan nasional yang mendorong tercapainya kemerdekaan Indonesia.

“Itu saja masih mendapat banyak tantangan, terutama terakhir saat buku sejarah masih menghilangkan peran NU, terutama KH. Hasyim Asyari yang jelas-jelas berkontribusi besar bagi bangsa dan negara,” tuturnya.

Adanya kejanggalan dalam Kamus Sejarah Indonesia juga memantik protes keras sebagaimana disampaikan Sekjen DPP PKB, M Hasanuddin Wahid.

"PKB protes keras karena Kh Hasyim Asy`ari gak tertulis dalam kamus sejarah indonesia terbitan dari dirjen kebudayaan kemendikbud, sementara Abu Bakar Ba`asyir yang ditahan negara malah ada," kata Cak Udin.

Pun demikian dengan kader PKB di legislatif yang turut menyuarakan hal serupa. Ketua Komisi X DPR Fraksi PKB, Syaiful Huda protes dan meminta Kemendikbud menarik sementara kamus tersebut.

Bagi Huda, kejanggalan banyaknya kejanggalan dalam kamus tersebut dapat menjadi disinformasi serta berbahaya bagi pembentukan karakter peserta didik.

"Kami meminta Kemendikbud untuk menarik sementara Kamus Sejarah Indonesia baik Jilid I dan Jilid II dari peredaran. Kami berharap ada perbaikan konten atau revisi sebelum kembali diterbitkan dan digunakan sebagai salah satu bahan ajar mata pelajaran sejarah,” kata Huda belum lama ini.

Tags : Gus AMI , Hasyim Asyari , NU , Sejarah

Berita Terkait