BNPB: Longsor di Proyek Double Track Kereta Api Bogor Menimpa 2 Rumah Warga

| Jum'at, 04/06/2021 15:36 WIB
BNPB: Longsor di Proyek Double Track Kereta Api Bogor Menimpa 2 Rumah Warga Longsor di proyek double track kereta api jurusan Bogor-Sukabumi (foto: bnpb)

RADARBANGSA.COM - Dua rumah warga di Kampung Batakal RT 01 RW 07, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tertimpa tanah longsor pada Kamis 3 Juni 2021 malam sekira pukul 20.40 WIB. Titik longsoran berada di proyek double track kereta api jurusan Bogor-Sukabumi.

Menurut  Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Pusdalops Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan area longsor sepanjang 10 meter dan tinggi 7 meter menimpa dua unit rumah warga yang berada dibawah area proyek double track kereta api.

"Dua unit rumah warga tersebut atas nama Maman yang terdiri dari 1 Kepala Keluarga (KK) dengan 4 jiwa, material longsor menimpa area kamar tidur. Kemudian rumah Tantri terdiri dari 1 KK dengan 7 jiwa dan Teti 1 KK dengan 4 jiwa, longsor mengenai area ruang keluarga. Selain mengenai rumah warga, material longsoran juga menutupi akses jalan warga sekitar," kata Raditya Jati dalam keterangan persnya, Jumat 4 Juni 2021.

Dari kejadian ini, jelas Raditya, terdapat satu korban luka atas nama Bapak Jumadi (50) yang tertimpa rerutuhan material longsoran saat sedang membetulkan saluran air yang tersumbat sampah. Akibatnya korban mengalami luka ringan dan telah dirujuk ke RS PMI Bogor guna penanganan lebih lanjut. 

 

Sementara itu, menurut kajian InaRISK BNPB, Kota Bogor memiliki risiko sedang hingga tinggi untuk bencana tanah longsor dengan luas risiko 58 hektar atau 1 kecamatan terpapar. Kemudian untuk risiko bencana banjir Kota Bogor juga memiliki risiko sedang hingga tinggi dengan luas risiko 4.181 hektar atau sekitar 6 kecamatan terpapar.

"BNPB juga menghimbau masyarakat tetap waspada akan adanya longsor atau bencana hidrometeorologi lainnya mengingat adanya kajian risiko dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG," ungkap Raditya Jati.

Tags : Longsor , BNPB

Berita Terkait