Komisi VI DPR Nilai Pertamina Perlu Penghitungan Cermat Garap Produk Petrochemical

| Jum'at, 07/01/2022 19:15 WIB
Komisi VI DPR Nilai Pertamina Perlu Penghitungan Cermat Garap Produk Petrochemical Faisol Riza (Ketua Komisi VI DPR RI dari FPKB). (Foto: dprgoid)

RADARBANGSA.COM - Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza menyampaikan bahwa Pertamina saat ini memiliki banyak bahan baku untuk mengembangkan produk petrochemical. Namun, Faisol berpesan agar perusahaan `plat merah` itu melakukan perhitungan yang cermat jka ingin mengembangkan sayap di bisnis petrochemical.

“Ya memang pertamina nemiliki bahan baku yang sangat cukup untuk mengembangkan produk produk petrochemical. Tetapi mungkin perlu dihitung secara cermat apakah produk-produk itu yang sekarang kita impor banyak, salah satunya methanol, itu dibutuhkan industri dalam negeri atau memungkinkan untuk memasok pasar luar,” ujarnya seperti dilansir dari laman resmi DPR RI, Jumat, 7 Januari 2022.

Menurutnya, langkah Pertamina sangat baik mengembangkan produk ini. Akan tetapi, harus dilihat keseimbangan dalam bisnis ke depan. Apalagi, lanjutnya, ekonomi Indonesia tengah terpukul dan ada kekhawatiran akan meningkatnya inflasi akibat pandemi COVID-19.

“Kalau inflasi meningkat, daya beli masyarakat menurun dan kalau menurun maka produk-produk manufaktur mungkin tidak terbeli juga. Nah kalau misalnya produk-produk itu yang disebut sebagai kelanjutan dari bahan baku petrochemical tadi, apakah tepat untuk diproduksi hari ini?” imbuhnya.

Politisi Fraksi PKB ini menyadari betul, Indonesia masih membutuhkan bahan baku obat yang sejauh ini masih bergantung pada impor. Ia menilai langkah Erick Thohir untuk mengembangkan petrochemical sangat tepat. “Kalau bahan baku obat, memang kita sangat membutuhkan. Dan itu selama ini bahan bakunya masih impor. Memang akan sangat baik jika diproduksi di dalam negeri. Tapi sekali lagi mohon ditimbang dengan baik rencana besar ini supaya tidak salah sasaran,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pertamina berencana akan melebarkan sayap bisnisnya selain produksi bahan bakar minyak (BBM), salah satunya akan masuk dalam bisnis petrochemical. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi beban Indonesia terhadap baku obat maupun bahan baju-bajuan yang saat ini masih di impor.

Tags : DPR RI , Pertamina , Petrochemical , Indonesia