Gus Muhaimin: `Infrastruktur Nilai` Mampu Tambal Retakan Arsitektur Kebangsaan

| Senin, 17/01/2022 18:10 WIB
Gus Muhaimin: `Infrastruktur Nilai` Mampu Tambal Retakan Arsitektur Kebangsaan Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menghadiri acara Tembang Bajoang dan Dialog Kebudayaan di Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/1). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Keberhasilan pembangunan di level mana pun harus berlandaskan pada nilai, tradisi, etika, norma, budaya, hukum adat, serta aturan-aturan khusus yang dimiliki sebuah masyarakat. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin saat menghadiri Tembang Bajoang dan Dialog Kebudayaan di Cianjur, Jawa Barat, Senin, 17 Januari 2022.

“Keberhasilan pembangunan sebuah bangsa, atau dalam skala yang lebih kecil di tingkat kabupaten dan kota, haruslah berpijak dan berlandas pada jalan-jalan kebudayaan. Artinya kurang berhasilnya pembangunan selama ini dalam taraf tertentu karena pembangunan tercerabut dari akar tradisi masyarakatnya,” kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulisnya. 

Selain karena akar tradisi yang diabaikan, Gus Muhaimin menilai gagalnya pembangunan karena ada upaya memaksakan cara pandang luar terhadap sebuah masyarakat. Padahal jalan kebudayaan akan mampu membangun kohesivitas dan solidaritas sosial, menjadikan sebuah masyarakat merasa memiliki, tidak terasing di tanah kelahirannya, dan lebih dari itu, jalan kebudayaan tidak akan menyebabkan pembangunan menjadi sangkar besi bagi masyarakatnya.

“Jalan kebudayaan akan menawarkan dialog yang memandang manusia sebagai manusia dan bagian anak kandung bangsa sendiri. Jalan kebudayaan juga akan mampu menjadi jalan bagi pengelolaan konflik yang terjadi dalam sebuah masyarakat,” tegasnya.

Tak hanya itu, Gus Muhaimin menambahkan, keberhasilan pembangunan juga bakal tercapai jika modal sosial, modal kultural, maupun modal spiritual yang dimiliki sebuah masyarakat diyakini sebagai modal utama kemajuan sebuah bangsa.

Dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini, Indonesia saat ini telah mengalami lompatan dan kemajuan yang luar biasa dalam pembangunan infrastruktur fisik. Namun, yang tak boleh dilalaikan adalah pembangunan infrastruktur nilai.

“Infrastruktur nilai yang akan mampu menambal retakan-retakan dalam arsitektur kebangsaan kita. Pudarnya solidaritas, hilangnya kesetiakawanan, rapuhnya sikap toleransi dan penghargaan terhadap budaya lain serta suburnya egosektoral hanya mampu dibenahi dengan pembangunan nilai. Nilai inilah yang menjadi panduan moral pembentukan karakter,” ungkap Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin juga mengurai pembangunan karakter bangsa yang kini juga dihadapkan dengan arus globalisasi dan disrupsi era digital. Menurutnya, globalisasi dan disrupsi kebudayaan adalah sesuatu yang tak bisa ditolak, bahkan telah merestrukturisasi seluruh aspek kehidupan.

“Seluruh bangsa mengalami saling ketergantungan satu sama lain. Di tengah penetrasi globalisasi, kita punya modal sosial yang kuat untuk mempertahankan karakter bangsa ini, yakni melalui revitalisasi nilai-nilai kebudayaan yang kita miliki seperti saya sebut di atas. Salah satunya adalah inkusivitas sosial dan solidaritas kebangsaan yang terbukti mampu menyatukan keragaman kepingan-kepingan kebudayaan yang ada,” paparnya.

“Pada akhirnya, kemanapun kebudayaan kita arahkan, karakter seperti apa yang hendak kita bentuk, seluruhnya harus dihadapkan pada satu pertanyaan etis, sudahkan semua itu mampu membawa bangsa ini pada cita-cita yang diembannya, yakni menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat? Kita yang harus menjawabnya,” tukas Gus Muhaimin.

Turut hadir mendampingi Gus Muhaimin antara lain: Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda, Sekretaris Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dan Ketua DPC PKB Cianjur Levi Firmansyah. Acara ini juga dimeriahkan perform kesenian Cianjur “Demi Wanci, Jemplang dan Kerategan Pahlawan”.

Tags : Gus Muhaimin , Infrastruktur Nilai , Indonesia

Berita Terkait