HNW Ajak Ulama Dan MUI Jaksel Bersama-Sama Mengawal Pancasila

| Kamis, 16/06/2022 19:21 WIB
HNW Ajak Ulama Dan MUI Jaksel Bersama-Sama Mengawal Pancasila Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (foto Humas MPR RI)

JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA., mengingatkan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan, terhadap peran besar ulama dalam mendirikan bangsa dan menyepakati Pancasila. Pada kesempatan itu Hidayat juga mengajak MUI Jaksel bekerja sama, berkolaborasi mengawal pengamalan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945.

Ajakan tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid di depan ratusan Ulama dalam kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI bekerja sama dengan MUI Jaksel di Jakarta, Kamis (16/7/2022).

“Kehadiran Saya di sini bukan untuk menggarami air laut. Karena para ulama tentu sudah sangat paham mengenai empat pilar MPR RI. Yakni Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI 1945. Para ulama berperan besar dalam membentuk, menjaga dan menyelamatkan pilar-pilar berbangsa tersebut,” ujarnya.

HNW sapaan akrab Hidayat Nur Wahid mengaku perlu mengingatkan kembali dan mengajak para ulama untuk bersama mengawal kesepakatan para pendiri bangsa tersebut dari segala bentuk penyimpangan yang sudah terjadi di sepanjang sejarah NKRI. “Ini merupakan lanjutan dari peran ulama di masa lalu yang telah berjuang di BPUPK, Panitia Sembilan, PPKI dari beragam latar belakang, baik organisasi kemasyarakatan Islam maupun dari organisasi politik Islam,” tukasnya.

Para ulama kata HNW bersama para tokoh bangsa lainnya dari lintas organisasi dan agama aktif memperjuangkan Indonesia merdeka. Mereka menyepakati Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Serta menjadikan dan mengembalikan NKRI sebagai bentuk negara.

Menurut HNW, bukan hanya melalui pengajian dan khutbah, para ulama juga telah menunjukan perjuangan untuk turun langsung ke medan juang. “Misalnya seperti fatwa jihad dari KH Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama) dan Amanat Jihad dari Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah) untuk mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” tukasnya.

Selain itu, ada pula terobosan M Natsir yang mampu merealisir cita-cita Indonesia Merdeka agar menjadi NKRI. Melalui mosi integralnya yang mengembalikan NKRI setelah Indonesia dipecah belah oleh Belanda menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat). Ini perlu selalu diingat bersama terutama dikalangan para Ulama, bahwa peran ulama dan ummat untuk negara ini sangatlah banyak dan nyata. Sehingga warisa dan hasil perjuangan mereka perlu dilanjutkan dengan terus mengawal agar tak terjadi penyimpangan dari cita-cita Indonesia Merdeka.

Oleh karena itu, HNW mengajak para ulama untuk semakin memahami Empat Pilar MPR RI ini agar bersama dengan komponen bangsa yang lain, dapat mengawal pengamalannya, dan mengkoreksi bila ada penyimpangan dari 4 pilar tersebut. “Misalnya seperti yang dilakukan para ulama terdahulu, bersama TNI dan masyarakat, menyelamatkan Indonesia dari pemberontakan PKI pada tahun 1948 dan tahun 1965. Juga sekarang ketika bangsa dan negara menjumpai tantangan baru di era reformasi, globalisasi dan pasca Covid-19, agar warisan perjuangan para ulama bersama tokoh bangsa tersebut dapat diwariskan dengan baik dan benar kepada Generasi Z, hingga peringatan 100 tahun Indonesia merdeka dan seterusnya,” tukasnya.

Lebih lanjut, HNW mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan juga secara dua arah. “Tujuannya agar kami yang berada di MPR RI mendapat nasehat dan masukan dari ulama, sehingga kita bisa bersama-sama mengawal pengamalan Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar terselamatkan cita-cita Proklamasi dan Reformasi, dan dijauhkan dari segala bentuk penyimpangan,” pungkasnya.

Tags : MPR RI , HNW

Berita Terkait