RADARBANGSA.COM - Film religi-romantis Tak Kenal Maka Ta’aruf yang diadaptasi dari novel karya penulis asal Banyuwangi, Mim Yudiarto, mulai diperkenalkan ke kalangan pelajar. Tim promosi film ini menyambangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Giri Taruna Bangsa, Banyuwangi, pada Senin (13/10).
Film yang akan dirilis pada 13 November mendatang ini mengangkat kisah Zoya, mahasiswi kedokteran yang memiliki prinsip kuat untuk tidak berpacaran sebelum menikah. Zoya yang diperankan oleh Saskia Chadwick digambarkan menderita philophobia atau takut jatuh cinta. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Faris (Fadi Alaydrus), mahasiswa teknologi kelautan sekaligus vokalis kampus yang mengubah pandangannya tentang cinta dan ta’aruf.
Kegiatan promosi di SMAN 1 Giri Taruna Bangsa berlangsung meriah. Tim film yang dipimpin oleh Ika Diharjo dan Avit Arie menghibur para siswa dengan berbagai gimik dan candaan ringan.
Menurut Kepala SMAN 1 Giri Taruna Bangsa, Ketut, kegiatan tersebut membawa pesan yang baik bagi pelajar.
Ada pesan positif yang diusung dalam film tersebut, yaitu pergaulan remaja yang sehat tanpa pacaran,” ujar Ketut.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah merasa bangga menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi tim promosi.
"Tidak semua sekolah mendapat kesempatan ini, jadi kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sosialisasi film ini,” katanya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas XI-8 bernama3 Farafa mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Acaranya seru banget, banyak candaan dan interaksi dengan kami. Gak sabar sih pingin segera nonton filmnya rame-rame,” ucapnya.
Pihak sekolah pun menyambut baik pesan moral yang dibawa film Tak Kenal Maka Ta’aruf. Melalui layanan Bimbingan Konseling (BK), sekolah berupaya mendampingi siswa agar mampu menyelesaikan masalah pribadi dan pergaulan tanpa mengganggu proses belajar.
Film Tak Kenal Maka Ta’aruf tak hanya menjadi tontonan hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk menanamkan nilai-nilai pergaulan sehat di kalangan remaja. Fakta bahwa penulis novelnya, Mim Yudiarto, berasal dari Kalibaru, Banyuwangi, menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga daerah tersebut.