4 Pelari Indonesia Berhasil Taklukan Lomba Lari Lintas Alam Terbesar di Dunia

| Selasa, 31/08/2021 16:51 WIB
4 Pelari Indonesia Berhasil Taklukan Lomba Lari Lintas Alam Terbesar di Dunia Atlet lomba Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) 2021 berlari pada malam hari di Les Contamines, Prancis timur (foto:AFP)

RADARBANGSA.COM - Empat pelari asal Indonesia berhasil menyelesaikan finis Ultra-Trail du Mont Blanc (UTMB), lomba ini merupakan lomba lari lintas alam terbesar di DUnia. Rangkaian UTMB 2021 ini digelar di Chamonix, Prancis, 23 hingga 29 Agustus 2021 lalu.

“Kami bertujuh asal Indonesia, salah satunya tinggal di sini,” kata Dendi Dwitiandi, salah satu peserta UTMB asal Indonesia dikutip beritasatu.com, Selasa, 30 Agustus 2021.

Tiga pelari Indonesia lainnya adalah Arief Wismoyono, Fandhi Achmad, dan Rachmat Septiyanto, berhasil finis pada kategori UTMB.

Untuk berhasil menyelesaikan lomba lari ini adalah sebuah prestasi mengingat UTMB ini cukup terkenal dengan medan ekstrem. Banyak pelari tumbang di tengah jalan.

Tidak sedikit peserta yang terluka karena terjatuh di dalam perjalanan. Bahkan ada juga yang meninggal. Pada perhelatan tahun ini, seorang pelari tewas karena terjerembab masuk jurang. Maka layak mereka disebut sebagai ultrapelari.

Arief Wismoyono pernah mengikuti UTMB di tahun 2017. Namun, cuaca di tahun ini terhitung lebih berat. Angin dingin lebih kencang.

Pada kategori UTMB dengan jarak 171 km, Arief Wismoyono finis di urutan ke-311 secara keseluruhan dengan waktu 35 jam 56 menit 29 detik.

Sedangkan, Rachmat Septiyanto menempati posisi ke-653 dengan 40 jam 21 menit 36 detik, dan Dendi Dwitiandi finis dengan waktu 43 jam 29 menit 41 detik dan menempati urutan ke-977.

Seperti dikutip dari Running Magazine, UTMB di pegunungan Alpen Prancis ini dianggap sebagai ultramaraton paling kompetitif di dunia dan menarik para pelari trail teratas dunia.

Yang membuat UTMB begitu istimewa adalah lokasinya yang berada di atas gunung tertinggi di Eropa. Sesuai nama lomba, Mont Blanc adalah bagian dari Pegunungan Alpen dengan ketinggian sekitar 4.810 meter, tertinggi di Eropa barat.

Rute UTMB membawa para pelari melalui Pegunungan Alpen yang melintasi tiga negara, yakni Prancis, Italia, dan Swiss.

Pelari menempuh jarak 171 kilometer. Elevation gain mencapai 10.000 m. Ini adalah penjumlahan dari setiap tanjakan yang dilalui sejak mulai hingga selesai lomba.

Banyak lintasan berada di ketinggian lebih dari 2.500 m di atas permukaan laut. Kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi peserta baik angin, hujan, atau bahkan salju.

Para peserta lomba menempuh jarak yang dilombakan dengan limit waktu tertentu sehingga lomba dijalani bahkan pada malam hari. Kategori UTMB dengan jarak sekitar 171 km itu menggunakan batas waktu (cut-off time) 46 jam 30 menit.

Lomba running trail di Pegunungan Alpen ini pertama kali diselenggarakan pada 2003. Terdapat beberapa kategori lomba pada waktu yang bersamaan berdasarkan rute, jarak, dan kelompok umur. Meski demikian, UTMB tetap menjadi mahkota festival ultrarunning ini.

Pelari asal Prancis, Francois D`Haene memenangi UTMB 2021. Tahun ini adalah kemenangan keempatnya, setelah tahun 2012, 2014, dan 2017.

Aurelien Dunand-Pallaz finis kedua, tertinggal tiga belas menit. Sedangkan Mathieu Blanchard ketiga dalam waktu 21 jam, 12 menit dan 43 detik. Prancis menyelesaikan sapu bersih posisi lima besar pria.

Di kategori wanita, atlet Amerika Courtney Dauwalter memenangkan lomba. Kemenangannya ini mengulang prestasinya tahun 2019.

The South China Morning Post menyebut Francois D`Haene memenangi pertandingan namun Courtney Dauwalter-lah yang mencuri perhatian penonton. Itu karena Courtney Dauwalter masuk finis di urutan ketujuh dari keseluruhan peserta lomba, pria maupun wanita.

Tags : UTMB , LombaLari , Ultra-TrailduMontBlanc

Berita Terkait