20.000 Ton Beras Terancam Dibuang, PKB Ingatkan Bahaya Ego Sektoral

| Selasa, 03/12/2019 15:34 WIB
20.000 Ton Beras Terancam Dibuang, PKB Ingatkan Bahaya Ego Sektoral Anggota Fraksi PKB DPR RI, Muhtarom. (foto: RadarBangsaCom/Rere Tea)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai kuatnya ego sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) negara menjadi salah satu pemicu adanya 20.000 ton beras yang terancam buang. Jika tidak ada perbaikan koordinasi K/L dalam melahirkan suatu kebijakan maka rakyat akan kembali menjadi korban.

“Kami menilai pasti ada yang missing link terkait koordinasi antara K/L sehingga muncul 20.000 beras yang di-disposal karena terlalu terancam mengalami penurunan mutu,” ujar Anggota Komisi IV Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Muhtarom di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

Dia menjelaskan jika koordinasi antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bulog berjalan dengan baik maka tidak akan ada beras yang tersimpan lebih dari empat bulan sehingga terjadi penurunan mutu.

Menurutnya sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) memang disebutkan jika ada klausul beras yang mengalami penurunan mutu karena lamanya penyimpanan bisa dimusnahkan.

“Peraturannya memang ada, tetapi kan harusnya hal tersebut tidak terjadi karena ujung-ujungnya rakyat lagi yang dirugikan. Jika benar dimusnahkan maka nilai 20.000 ton beras itu setara dengan Rp168 miliar. Tentu itu bukan duit yang sedikit,” katanya.

Mantan bupati Madiun dua periode ini berharap koordinasi K/L harus terus diperbaiki terkait berbagai kebijakan di bidang pangan dan pertanian. Konsistensi tersebut akan berujung pada perbaikan nasib para petani di tingkat akar rumput.

Dia mencontohkan kebijakan Kementerian Pertanian yang ingin melakukan swasembada beras, maka harus didukung K/L lain agar kebijakan tersebut bisa terwujud.

“Jadi jangan seperti saat ini, Kementan ingin swasembada beras tapi Kemendag berlomba ingin impor beras. Itu kan sekilas bertabrakan sehingga ujungnya rakyat yang dirugikan,” katanya.

Ketua Poksi IV Fraksi PKB ini juga berharap agar kedepan ada reformasi dalam tubuh Bulog baik dari sisi regulasi maupun terobosan kebijakan sehingga kualitas bahan pokok yang dikelola BUMN tersebut terjaga dengan baik.
“Senyampang beras yang masuk Bulog bagus, tingkat kekeringannya bagus, tidak ada permainan dari oknum di lapangan, maka saya yakin beras yang tersimpan di sana tidak akan cepat busuk,” pungkasnya.

Tags : Fraksi PKB , Muhtarom , DPR RI

Berita Terkait