Marwan Jafar Dukung Presiden Jokowi Jemput Investor Timur Tengah

| Senin, 13/01/2020 15:48 WIB
Marwan Jafar Dukung Presiden Jokowi Jemput Investor Timur Tengah Marwan Jafar (Anggota Komisi VI DPR RI FPKB). (Foto: IG @marwan_jafar)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mendukung penuh langkah strategis pemerintah yang sigap memecahkan masalah penanaman modal alias investasi yang seringkali eksekusinya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Hal ini dia utarakan menanggapi lawatan Presiden Joko Widodo ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu, 12 Januari 2020 didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menurut Marwan, langkah proaktif Presiden Jokowi menunjukkan pemerintah sudah memperluas peluang investasi tidak hanya dari AS, Eropa, Jepang dan China, namun juga dari UEA sekaligus menagih komitmen UEA untuk berinvestasi di Indonesia.

“Saya membaca langkah pemerintah tidak lain buat menagih janji Uni Emirat Arab yang akan mengguyur Indonesia dengan investasi sebesar 20 miliar Dollar AS atau setara Rp 280 triliun,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Januari 2020.

Meski demikian, mantan Ketua Fraksi PKB DPR RI ini mengingatkan banyak aspek bisa menyangkut investasi tersebut. “Mulai dari soal jangka waktu, sektor yang akan jadi sasaran investasi, kemampuan menyerap tenaga kerja sampai ke masalah kemudahan perizinan serta jaminan kepastian hukum di negara tujuan investasi," papar Marwan.

Sumber di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, potensi investasi dari UEA akan difokuskan pada beberapa sektor. Di antaranya adalah proyek pembangunan kilang minyak (oil refinery), industri petrokimia, industri smelter aluminium dan pembiayaan investasi.

Keinginan UEA terlibat pada berbagai investasi di Indonesia termasuk pembangunan Ibu Kota Baru disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed hari ini di Abu Dhabi.

Sedangkan duta besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis menyatakan, rencananya Indonesia juga akan membentuk dana abadi (Sovereign Wealth Fund/SWF) dengan Uni Emirat Arab melalui Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Salah satu penggunaan dana abadi itu untuk pembangunan ibu kota baru. Pembentukan SWF itu akan terpisah dengan investasi G to G dengan Uni Emirat Arab senilai Rp280 triliun.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, lawatan kerja luar negeri pertama kepala negara itu dilakukan untuk `menjemput` investasi senilai 4 miliar Dollar AS atau senilai Rp 56 triliun dari Uni Emirat Arab.

Rencananya, kunjungan tersebut akan menandatangani empat MoU investasi penting. Pertama, kerja sama proyek Kilang Balikpapan antara perusahaan minyak dan gas Mubadalah dengan PT Pertamina. Kedua, proyek Kilang Balongan yang akan dikerjakan bersama dengan perusahaan asal UEA, Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).

Ketiga, kontrak kerja antara Enterprice Global Alumunium (EGA) dengan Indonesia Asahan Indonesia (Inalum). Dan keempat, proyek kerja antara PT PLN dengan Masdar dalam pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata.

Tags : PKB , Marwan Jafar , UEA , Jokowi , Investasi