Mengenal CN235-220, Pesawat Buatan Indonesia yang Diekspor ke Nepal

| Kamis, 31/10/2019 08:27 WIB
Mengenal CN235-220, Pesawat Buatan Indonesia yang Diekspor ke Nepal Pesawat CN235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia (foto kemenkeugoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pesawat CN235-220 merupakan pesawat transpor militer dengan daya angkut sebanyak 48 (empat puluh delapan) penumpang yang dapat digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim dan angkutan pasukan bersenjata.

Menurut informasi yang dihimpun redaksi dari laman www.kemenkeu.go.id, pesawat ini diekspor ke Nepal pada Rabu, 30 Oktober 2019 kemarin dan ke Senegal pada tahun 2020 mendatang.

Produksi pesawat CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

“Dukungan yang diberikan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar Internasional," kata Senior Executive Vice President I LPEI Yadi J. Ruchandi.

Adapun operator dalam negeri yang menggunakan pesawat CN235 series  adalah TNI AU dan TNI AL. Sedangkan operator luar negerinya adalah negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.

Proyek pembuatan pesawat ini sebagian modal kerjanya dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) / Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dengan alokasi dana sebesar Rp200 miliar.

Hingga saat ini, PT DI telah berhasil memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 68 (enam puluh delapan) unit untuk dalam negeri maupun luar negeri dari total sebanyak 285 unit populasi pesawat CN235 series di dunia.

Kelebihan pesawat CN235-220 adalah sebagai berikut:

  1. Quick Change Configurations (Troop/Paratroop, VIP, Medical Evacuation, Passanger dan Cargo).
  2. Full Glass Cockpit.
  3. Wide Rear Ramp Door.
  4. Maximum Take-Off Weight (MTOW) 500kg.
  5. Maximum Payload 5.200kg.
  6. Short Take Off-Landing (STOL) 977 m.
  7. Endurance selama ± 11 jam.
  8. Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
Tags : Pesawat , CN235-220 , Kemenkeu , Militer