Ini Sederet Fenomena Astronomi Yang Dapat Kamu Amati di Bulan Desember

| Jum'at, 11/12/2020 19:32 WIB
Ini Sederet Fenomena Astronomi Yang Dapat Kamu Amati di Bulan Desember Penampakan Venus (Doc: Nasa)

RADARBANGSA.COM  – Sobat astronomi, akhir pekan ini akan terjadi fenomena astronomi selama tiga hari berturut – turut. Fenomena ini juga langsung dapat diawasi tanpa alat bantu atau dapat langsung dilihat oleh mata telanjang.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaporkan setidaknya terdapat 5 (lima) fenomema yang akan terjadi dari rentang tanggal 13-15  Desember 2020.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing fenomena tersebut:

1. Konjungsi antara Bulan dan Venus (13 Desember 2020)

Puncak konjungsi Bulan dan Venus terjadi pada pukul 2.45 WIB dengan sudut pisah 1,25 derajat.

Akan tetapi, kedua objek langit ini baru terbit pada pukul 4.00 WIB dari arah Timur-Tenggara dengan sudut pisah 1,45 derajat.

Kemudian, objek ini terakhir terlihat ketika terbit Matahari 5.30 WIB dengan sudut pisah 2 derajat.

2. Bulan di Titik Terdekat dari Bumi (Perige) (13 Desember 2020)

Bulan akan berada pada titik terdekat Bumi (Perige) pada pukul 3.34.36 WIB dengan jarak 361.757 kilometer.

Iluminasi sebesar 4,73 persen (fase sabit akhir) dengan magnitudo visual -6,40 dan lebar sudut 1,56 menit busur.

Bulan terletak di konstelasi Libra ketika perige, akan tetapi baru dapat disaksikan sejak pukul 4.00 WIB hingga terbit Matahari.

Hal tersebut dikarenakan Bulan masih berada di bawah ufuk ketika puncak perige terjadi.

3. Hujan Meteor Geminid (13-14 Desember 2020)

Hujan Meteor Geminid adalah hujan meteor yang titik radian (titik asal munculnya meteor) berada di konstalasi Gemini.

Hujan Meteor Geminid dapat disaksikan pukul 20.00 WIB pada malam sebelumnya (13 Desember) hingga pukul 5.00 WIB keesokan paginya (14 Desember).

Hujan Meteor memiliki intensitas berkisar 86 hingga 107 meteor per jam untuk wilayah Indonesia.

Ketinggian titik radian ketika kulminasi bervariasi, yaitu mulai 45 derajat (Pulau Rote) hingga 62 derajat (Pulau Weh).

4. Penampakan Bulan Sabit Tua (14 Desember 2020)

Bulan sabit tua ini berumur 28 hari 17,37 jam, elongasi 9,23 derajat dan terbit dari arah Timur-Tenggara di arah Opiuchus.

Bulan sabit tua ini dapat disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang pada 14 Desember 2020 sejak pukul 4.50 WIB hingga terbit Matahari (5.30) dengan toposentris 361.743 km, iluminasi 0,79 persen, magnitude visual -4,99 dan lebar sudut 0,13 menit busur

 5. Penampakan Bulan Sabit Muda (15 Desember 2020)

Bulan sabit muda kali ini ditengarai berumur sekitar 18,75 jam, elongasi 9,64 derajat dan terbenam dari arah barat-barat daya di konstelasi Sagitarius.

Namun, sayangnya untuk melihat Bulan sabit muda ini harus menggunakan alat bantu optik. Sobat sekalian dapat mulai menyaksikannya pertma kali pada tanggal 15 Desember 2020 sejak terbenamnya Matahari (18.00) hingga 18.45 ketika bulan terbenam dengan jarak toposentris 359.735 km iluminasi 2,27 persen dan lebar sudut 0,75 menit busur.

 

Nah demikian fenomena astronomi yang dapat teman teman amati di minggu ini. Semoga informasi tersebut membantu!

 

Tags : bulan sabit muda , Hujan Meteor Geminid

Video Terkait