Inflasi Picu Penurunan Pasar Smartphone di Asia Tenggara
RADARBANGSA.COM - Penurunan pasar smartphone di Asia Tenggara terus berlanjut pada Kuartal III 2022.
Lembaga Riset Canalys mencatat pengiriman smartphone turun 4% secara tahunan menjadi 23,5 juta unit. Angka itu menjadi yang terendah sejak Kuartal I 2020.
Analis Riset Canalys Chiew Le Xuan mengatakan tantangan yang dihadapi di Asia saat ini adalah inflasi pasca-pandemi yang kemungkinan akan bertahan hingga sisa akhir 2022.
“Hambatan ekonomi makro global menimbulkan risiko yang signifikan bagi negara-negara Asia Tenggara, yang berdampak negatif terhadap kepercayaan konsumen dan biaya operasional vendor smartphone. Selain itu, inventaris, inflasi, dan kenaikan suku bunga telah menyebabkan pengeluaran ponsel pintar kembali ke tingkat yang sangat rendah,” sambung Le Xuan.
Adapun merek smartphone yang mempertahankan posisinya sebagai pengirim utama adalah Samsung yang mengirimkan 5,9 juta unit atau 25% dari pasar Asia Tenggara. Posisi kedua diisi oleh OPPO yang mengirim 4,5 juta unit, atau sekitar 19% dari pasar. Peringkat ketiga diisi oleh vivo dengan 3,5 juta pengiriman dan Xiaomi yang turun ke posisi keempat dengan 3,1 juta unit. Terakhir terdapat Realme yang berada di urutan kelima dengan 2,1 juta pengiriman.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
-
Bandara Soetta Raih Peringkat 28 Terbaik Dunia 2024 versi Skytrax
-
Liga Champions: Real Madrid dan Bayern Munchen Lolos ke Semifinal
-
Satgas PASTI Telah Blokir 585 Pinjol Ilegal dan Pinpri
-
Usai Lebaran, Disdukcapil Kota Tangerang Prediksi Jumlah Pendatang Baru Menurun
-
Gus Imin Bareng Keluarga Halal Bihalal ke Kediaman Anies Baswedan