Tegas! Indonesia Sampaikan Sikap Tegas Soal Situasi Gaza di Sidang Umum PBB

| Rabu, 29/11/2023 11:30 WIB
Tegas! Indonesia Sampaikan Sikap Tegas Soal Situasi Gaza di Sidang Umum PBB Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI). (Foto: twitter @Menlu_RI)

RADARBANGSA.COM - Indonesia menunjukkan sikap tegas terkait situasi di Gazadi Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) yang dihelat di New York, Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan beberapa pernyataan penting terkait situasi di Gaza di SMU PBB.

"Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia. Indonesia juga tidak dapat diam melihat rumah, sekolah dan rumah sakit diratakan dengan tanah. Dan saya bertanya apakah negara-negara dunia akan tetap tinggal diam melihat situasi yang mengenaskan ini," terangnya melalui siaran pers.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan upaya diplomasi yang telah dilakukan Indonesia. Yakni antara lain menjadi salah satu co-sponsor Resolusi SMU PBB no E-10/21, bersama dengan sejumlah Menlu OKI telah melakukan juga pendekatan intensif antara lain ke negara anggota tetap DK PBB dengan melakukan kunjungan langsung ke Beijing, Moskow, London dan Prancis. Kemudian upaya serupa akan dilakukan dengan sebanyak mungkin negara.

Di depan SMU PBB, Retno juga mempertanyakan apakah yang dilakukan oleh Israel tidak melanggar hukum internasional dan hukum humaniter internasional.

Menurut Retno, jika negara dunia ingin membela keadilan dan kemanusiaan, maka ada empat hal yang harus dilakukan.

Yakni, pertama, pentingnya gencatan senjata secara permanen. “Indonesia sambut jeda kemanusiaan. Namun hal ini tidak cukup. Yang diperlukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat diberikan,” terangnya.

Kedua, pentingnya memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Bantuan kemanusiaan yang massif diperlukan di Gaza dan kita perlu meningkatkan bantuan kemanusiaan. Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya agar dapat membantu 1.7 juta pengungsi di Gaza.

"Dari sisi Indonesia, saya sampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan bantuan, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit," lanjutnya.

Kemudian, ketiga, pentingnya rasa keadilan. “Saya ingatkan bahwa dalam perang ada aturan dan batasannya. Kedua hal ini tidak kita lihat di Gaza. Serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal, saya sempat ulangi, bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional," ungkapnya.

Retno menegaskan penerapan double standard harus dihentikan dan Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di pengadilan internasional International Court of Justice.

Langkah keempat yakni pentingnya dimulainya kembali proses politik dan perdamaian.

Menurut Retno, akar masalah konflik harus diselesaikan, yaitu pendudukan ilegal Israel terhadap Palestina. Indonesia juga mendorong status Palestina menjadi anggota penuh PBB agar memiliki kedudukan yang setara dengan Israel dalam mewujudkan solusi dua negara berdasar parameter internasional yang telah disepakati.

Menlu pun menutup pidato itu dengan kalimat yang menyentuh hati. "Hanya dengan menggunakan hati, kita akan dapat membela keadilan dan kemanusiaan,” ujarnya.

Tags : Menlu RI , Gaza , PBB , Kemanusiaan , Indonesia