Penurunan Harga Beras dan Telur Picu Deflasi di Madiun

| Jum'at, 09/10/2020 11:50 WIB
Penurunan Harga Beras dan Telur Picu Deflasi di Madiun Telur Ayam Ras (Doc: Bisnis Bali)

MADIUN, RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa wilayah Kota Madiun di Bulan September 2020 mengalami deflasi 0,02 persen. Sebelumnya, selama tiga bulan terus menerus kota Madiun mengalami deflasi, yakni sejak Juli hingga September 2020.

Kepala BPS Kota Madiun, Umar Sjaifuddin, mengatakan jika pada Juli Kota Madiun alami deflasi sebesar 0,04 persen, Agustus sebesar 0,02 persen, dan September deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,33.

"Deflasi disebabkan karena ada penurunan IHK pada kelompok pengeluaran. Selama September 2020 terjadi penurunan harga pada sejumlah komoditas," kata Umar, kemarin 8 September 2020.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan memicu deflasi pada September 2020 di antaranya, telur ayam ras, tomat, jeruk, dan beras. Penurunan harga tersebut tidak diimbangi dengan tingkat permintaan pasar akibat menurunnya daya beli masyarakat berdampak ketersediaan stok di pasaran melimpah.

Penurunan daya beli juga disebabkan karena kondisi perkembangan pandemi covid-19 di Kota Madiun.

"Pandemi covid-19 belum berakhir, maka perekonomian masyarakat juga belum pulih seutuhnya," tutupnya.

Disamping itu, adanya pembatasan aktivitas juga turut memengaruhi tingkat permintaan barang oleh masyarakat yang akhirnya menyebabkan deflasi.

Umar menyebut dari 11 kelompok pengeluaran ada dua kelompok yang mengalami deflasi. Yakni, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan deflasi 0,32 persen. Serta, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi 0,24 persen.

Ia lantas berharap agar pandemi segera berakhir. Sehingga, perekonomian masyarakat bisa segera pulih dan daya belinya kembali seperti semula.

 

 

Tags : deflasi madiun , bps jatim , harga beras

Berita Terkait