CIPS: Investasi di Sektor Pertanian Sangat Diperlukan

| Selasa, 04/05/2021 06:01 WIB
CIPS: Investasi di Sektor Pertanian Sangat Diperlukan Lahan pertanian tembakau di Temanggung, Jawa Tengah

RADARBANGSA.COM - Peningkatan investasi pertanian di Indonesia, terutama penanaman modal asing (PMA) masih diperlukan untuk mendorong perbaikan ketahanan pangan yang saat ini masih lemah.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Donny Pasaribu memaparkan bahwa posisi Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global 2020 (Global Food Security Index 2020) turun dari posisi 62 ke posisi 65, dari total 113 negara.

Posisi Indonesia dalam beberapa indikator juga tidak terlalu bagus. Indonesia berada di posisi ke-55 pada indikator keterjangkauan, ke-34 pada kategori ketersediaan serta posisi ke-89 pada kategori kualitas dan keamanan jauh tertinggal dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

“PMA di sektor pertanian penting karena bisa membawa teknologi baru, kapasitas manajerial, dan pengetahuan serta koneksi ke pasar global,” terang Donny dalam laporan yang dipublikasikan CIPS, Jumat, 30 April 2021.

Ia mencatat hingga saat ini, realisasi PMA di sektor pertanian hanya 3 -7 persen dari total realisasi PMA antara 2015 dan 2019 (BKPM, 2020).

“Yang menjadi kendala hingga tahun 2020, peraturan membatasi kepemilikan asing di sektor hortikultura, salah satu sektor yang paling tertutup, hanya sampai 30 persen dan secara tegas membatasi jumlah tenaga kerja asing yang diizinkan dalam sebuah perusahaan milik asing,” sambung Donny.

Untungnya kondisi tersebut sudah berubah dengan implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya yang menghapuskan batas kepemilikan asing pada sektor ini.

Donny menambahkan, masalah kejelasan kepemilikan lahan, terutama di pedesaan, serta potensi konflik agraria antara warga setempat dan investor merupakan hal persoalan yang signifikan bagi para investor.

Hal tersebut pula yang mempengaruhi investor untuk merasa enggan  menanamkan dana di hulu sektor pertanian Indonesia.

Satu hal lain terkait adalah terkait infrastruktur. Di luar jawa infrastruktur untuk menunjang pertanian sedniri masih sangat kurang.

“Beberapa investor memang bersedia untuk membangun sendiri infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung usaha mereka, namun margin yang tidak terlalu besar pada budidaya kebanyakan tanaman pangan biasanya berujung kepada keputusan untuk akhirnya tidak berinvestasi di sektor ini,” ungkap Donny

Dari yang telah disebutkan diatas, pemerintah wajib memiliki komitmen akan keterbukaan perdagangan dan perubahan kebijakan guna meningkatkan iklim investasi di sektor pertanian Indonesia.

Tags : Investasi Pertanian , PMA

Berita Terkait