Pendaki Asal Brasil Jatuh Ke Jurang Rinjani, Tiga Helikopter Evakuasi Mulai Diterjunkan

| Rabu, 25/06/2025 21:34 WIB
Pendaki Asal Brasil Jatuh Ke Jurang Rinjani, Tiga Helikopter Evakuasi Mulai Diterjunkan Proses Evakuasi Juliana, Turis Brasil yang jatuh di Rinjani. (Foto: Tim SAR Mataram)

RADARBANGSA.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menyiapkan tiga unit helikopter guna mempercepat proses evakuasi terhadap Juliana (27), pendaki asal Brasil yang terjatuh di kawasan jurang Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita.

“Kesiapan ada tiga heli dengan spesifikasi airlifter (pengangkutan melalui jalur udara) untuk melakukan operasi evakuasi tersebut,” ujar Gubernur Iqbal dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (25/6/2025).

Juliana diketahui terjatuh ke jurang yang mengarah ke danau Segara Anak saat dalam perjalanan menuju puncak Rinjani. Keberadaan korban berhasil dideteksi melalui pantauan drone thermal yang menunjukkan posisi Juliana tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter, dalam keadaan tidak bergerak.

Iqbal menegaskan bahwa evakuasi melalui jalur udara menjadi pilihan utama karena medan yang curam serta cuaca yang tidak menentu sangat membahayakan upaya penyelamatan manual.

“Segala upaya akan kita lakukan untuk penyelamatan cepat,” kata Iqbal.

Helikopter pertama disiapkan oleh Mabes TNI bersama Basarnas dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) pada Selasa (24/6) sekitar pukul 14.00 Wita. Helikopter kedua yang berspesifikasi Medivac (evakuasi medis) telah lebih dulu berada di BIZAM dan disediakan oleh pihak asuransi. Sementara helikopter ketiga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dengan spesifikasi airlifter siaga di Sumbawa Barat.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, membenarkan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan pihak Pemprov NTB untuk percepatan evakuasi menggunakan helikopter. Namun, ia menegaskan bahwa penggunaan helikopter masih menunggu rekomendasi teknis dari Basarnas.

“Menunggu rekomendasi Basarnas kondisi lapangan bagaimana, belum lagi berpasir. Jangan sampai pasir itu menganggu dan menyebabkan kecelakaan bagi korban itu sendiri atau petugas itu sendiri,” jelas Yarman.

Sementara itu, proses evakuasi secara manual telah dimulai pagi ini oleh tim SAR gabungan menggunakan tali dan dibantu pantauan drone thermal.

Otoritas berharap evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin dengan memperhatikan keselamatan seluruh tim dan korban.

Tags : NTB , Tim SAR , Pendaki , Gunung Rinjani