Sentimen Negatif Dorong Rupiah ke Level Rp14.580 Per Dolar AS
RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada siang hari ini.
Sejak pembukaan pasar, rupiah sukses melemah tertekan sentimen pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS The Fed yang diumumkam Rabu Malam.
Dari data Bloomberg, pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.540 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 58 poin atau 0,40% dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore di level Rp14.482 per dolar AS.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa rupiah masih terdepresiasi sinyal hawkish dari The Fed tadi malam.
"Memang bahasanya lebih soft dibanding bulan lalu. Tetapi jelas The Fed akan mengurangi pembelian obligasi. Kemungkinan suku bunga acuan The Fed bisa naik pada tahun depan," kata Ibrahim, seperti dikutip dari Indo Premier News. Kamis 7 Juli 2021.
Sebelumnya pada rapat kebijakan moneter Juni lalu, The Fed merubah proyeksi kenaikan suku bunganya menjadi tahun 2023, dari sebelumnya tahun 2024. Beberapa bahkan melihat kemungkinan suku bunga dinaikkan pada tahun 2022.
Sentimen lainnya, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income. Per 1 Juli 2021 peringkat mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya, Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan menengah atas.
"Ini menjadi sentimen negatif sehingga mendorong pelemahan kurs rupiah siang ini," tutup Ibrahim.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kalahkan Korea Selatan, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2024
-
BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Hingga 14 Mei
-
BPBD Tangerang Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca
-
Komisi VIII DPR RI Dorong Penambahan Kuota Haji Indonesia
-
Resmi Cerai, Teuku Ryan Wajib Beri Nafkah 10 Juta Per Bulan ke Ria Ricis