Garuda Indonesia Butuh USD1 Miliar untuk Tetap `Mengudara`

| Selasa, 02/11/2021 12:40 WIB
Garuda Indonesia Butuh USD1 Miliar untuk Tetap `Mengudara` Garuda Indonesia (foto: tiket.com)

RADARBANGSA.COM - PT Garuda Indonesia, Tbk (GIAA) membutuhkan setidaknya USD1 miliar dana tambahan untuk melunasi utang dan tetap "mengudara".

Mengutip Bloomberg, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan Garuda saat ini sedang dalam pembicaraan dengan kreditur untuk merestrukturisasi utang senilai USD6,3 miliar, dan dihrapkan dapat mencapai kesepakatan pada kuartal kedua tahun 2022.

Maskapai pembawa bendera Indonesia ini, telah menyiapkan beberapa opsi dalam negosiasi utang. Termasuk beralih ke instrumen seperti obligasi konversi wajib atau pinjaman bank tanpa kupon.

“Kami sedang bernegosiasi dengan banyak pihak untk keperluan yang berbeda, sehingga preferensi mereka berbeda-beda,” kata Kartika, yang membawahi perusahaan transportasi negara.

“Harus saya tegaskan, pemerintah tidak ingin membuat Garuda bangkrut. Yang kami cari adalah penyelesaian utang baik di luar proses pengadilan atau melalui proses pengadilan,” imbuhnya seperti dikutip Bloomberg, Senin 1 November 2021.

Setelah kesepakatan utang tercapai, Garuda akan mulai mencari cara untuk mengumpulkan dana USD1 miliar untuk membayar kewajibannya dan untuk modal kerja. Dengan kebutuhan dana yang begitu tinggi, pemerintah kini memilih bersikap realistis dan terbuka terhadap kemungkinan investor swasta menjadi pemilik mayoritas.

“Kami sedang berusaha mengajak pemain hub besar,” katanya.

Kartika mengatakan, Garuda harus memangkas utangnya sekitar 70%-80% agar bisa bertahan. Laporan keuangan terbaru perusahaan menunjukkan bahwa Garuda memiliki ekuitas negatif sebesar USD2,8 miliar pada akhir Juni.

Sebagai mantan bankir kawakan, Kartika sejatinya sudah terbiasa berurusan dengan restrukturisasi utang. Tapi dia mengakui adanya permasalahan yang unik di Garuda, karena faktor-faktor seperti pandemi, volatilitas nilai tukar, dan sensitivitas harga minyak.

Dalam skenario terburuk pemerintah, Garuda akan meminta perlindungan pengadilan jika semua negosiasi gagal, ungkap Kartika.

“Saya akan menempatkan tantangan Garuda di 9,5 pada skala 1 hingga 10,” katanya. “Kami hanya berlari dengan harapan sekarang.”

Tags : Garuda Indonesia , GIAA

Berita Terkait