Pertumbuhan Ekonomi Dipangkas, Kurs Rupiah Bisa Melemah

RADARBANGSA.COM - Kurs rupiah diprediksi tetap melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Selain karena rilis data ekonomi dan data tenaga kerja AS membaik, Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021.
Mengutip Bloomberg, Kamis pukul 10.57 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.279 per dolar AS.
Posisi tersebut melemah 14 poin atau 0,10% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar di level Rp14.265 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini.
Kemarin, Gubernur BI menyampaikan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 dibandingkan proyeksi sebelumnya.
“Ini mungkin bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah," tutup Ariston.
BI memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini hanya berada dalam kisaran 3,2% - 4%. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan awal bank sentral, yang sebesar 3,5%-4,3% di sepanjang 2021.
Walau demikian Perry optimis untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 akan bisa tumbuh lebih tinggi dari tahun ini. Bahkan, Perry, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun depan bisa lebih tinggi dari perkiraan semula.
“Ekonomi sudah pulih pada tahun 2022, insya Allah pertumbuhan akan lebih tinggi mencapai 4,7% hingga 5,5% di 2022,” jelas Perry, dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu 25 November 2021.
Sebelumnya BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 ada di kisaran 4,6%-5,4%.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Trans Jatim Hadir di Kota Batu, Dishub Siapkan 3 Halte Utama
-
Gubri Abdul Wahid Tegaskan Tradisi Pacu Jalur Milik Kuansing Indonesia
-
Realisasi Dana Desa dari Kemenkeu untuk Provinsi Bali Tumbuh 6,07℅
-
Gubernur Banten Jajaki Perluasan Program Pendidikan Gratis Hingga Madrasah Aliyah
-
571 Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judi Online, Kiai Maman Desak Investigasi