Puluhan PLTU Ikuti Simulasi Perdagangan Karbon

| Jum'at, 03/12/2021 14:00 WIB
Puluhan PLTU Ikuti Simulasi Perdagangan Karbon  Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menggelar sosalisasi perdagangan karbon di depan puluhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sosialisasi digelar menyusul rencana pemerintah yang akan memberlakukan perdagangan karbon pada 2022.

Sosialisasi itu diikuti oleh 32 unit pembangkit PLTU, dengan menerakan simulasi dimana 14 unit PLTU bertindak sebagai buyer, dan 18 unit PLTU bertindak sebagai seller.

Kasubdit Monitoring Pelaporan Verifikasi dan Registri Aksi Mitigasi Sektor Berbasis Non lahan, mengatakan Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menurunkan emisi GRK, yaitu sebesar 29% dari Bussines as Usual (BaU) atau sebesar 41% dengan bantuan internasional di tahun 2030.

Sesuai dokumen updated Nationally Determined Contribution (NDC), sektor energi memiliki target untuk menurunkan emisi GRK sebesar 314 juta Ton CO2e dari BaU di tahun 2030 dan 446 juta Ton CO2e dengan bantuan internasional.

Di sisi lain, Kasubdit Monitoring Pelaporan Verifikasi dan Registri Aksi Mitigasi Sektor Berbasis Non lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hari Wibowo mengatakan jika pada perdagangan karbon ini, pemerintah akan berfokus pada kerangka transparansi.

"Poinnya adalah kerangka transparansi, itu merupakan pengukuran, pelaporan, validasi dan verifikasi dalam penerapan Nilai Ekonomi Karbon. Kemudian dalam kerangka transparansi ini nanti akan ada sistem registri nya, dan ini juga merupakan usaha kami dalam membuat suatu bukti bahwa aksi mitigasi untuk penurunan emisi tersebut dilakukan," ungkap Hari dalam keterangan yg diterima radarbangsa, Jumat 3 Desember 2021.

Adapun penerapan pajak karbon dan perdagangan karbon ini menjadi salah satu pera jalan menuju indonesia zero emission.

Tags : Perdagangan Karbon , PLTU

Berita Terkait