Tertinggi Sejak 2019, Inflasi Maret Capai 0,66%

| Jum'at, 01/04/2022 11:15 WIB
Tertinggi Sejak 2019, Inflasi Maret Capai 0,66% Peti Kemas di Terminal Pelabuhan (Doc: Kemenperin)

RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) memgumumkan inflasi Maret sebesar 0,66 persen pada Maret 2022. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 2019.

“Pada Maret ini terjadi inflasi 0,66 persen (mtm). Kalau kita tarik mundur ke belakang Ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Mei 2019 di mana saat itu terjadi inflasi sebesar 0,68 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat 1 April 2022.

Margo menjelaskan pemicu utama inflasi di Bulan Maret ini berasal dari komoditas cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan serta minyak goreng.

“Jadi ada lima komoditas utama penyumbang inflasi pada Maret 2022 yaitu cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan dan minyak goreng,” jelasnya.

Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dari, sebanyak 88 kota menyumbang inflasi dan sebanyak dua kota yang mengalami deflasi pada Maret 2022.

Untuk 88 kota yang mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Merauke yaitu sebesar 1,86 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kupang yaitu sebesar 0,09 persen.

Inflasi di Merauke disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas cabai rawit dengan andil terhadap inflasi sebesar 1,54 persen, angkutan udara dengan andil 0,13 persen dan tahu mentah 0,12 persen.

Sementara dari dua kota yang mengalami deflasi, deflasi tertinggi terjadi di Tual yakni sebesar minus 0,27 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Kendari yakni minus 0,07 persen.

Penyumbang deflasi di Tual berasal dari ikan baronang dengan andil 1,17 persen, angkutan udara 0,15 persen dan ikan layang atau ikan benggol 0,14 persen.

Tags : Inflasi Maret , BPS ,

Berita Terkait