Menko Airlangga: Ekspor Sawit Dibuka karena Harga Minyak Goreng Turun

RADARBANGSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan jika harga minya goreng di pasaran sudah mulai berangsur turun sehingga pemerintah berani mengambil langkah pembukaan ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Tercatat harga minyak goreng curah di pasaran kini turun dari Rp19.800,00 per liter menjadi Rp17.200,00 hingga Rp17.600,00 per liter.
Sementara minyak goreng kemasan di Alfamart, Indomart dan sejenisnya tercatat turun dari Rp 24.700 menjadi Rp 23.000 per liter nya. Lalu untuk merek Sania, lalu turun dari Rp. 26.200 menjadi Rp 25.900 untuk kemasan Bimoli per liter nya.
Di sisi lain, Airlangga mengatakan jika pembukaan ekspor CPO juga untuk mempertimbangkan kondisi petani kelapa sawit serta tenaga kerja industri sawit yang cukup besar. Dengan larangan ekspor CPO yang sebelumnya telah diberlakukan membuat Harga Tandan Buah Segar atau TBS kelapa sawit turun drastis.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa ini untuk menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng dan menjaga harga TBS di petani kelapa sawit dengan harga yang wajar,” tegas Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat 20 Mei 2022.
Airlangga pun menerangkan sejak kebijakan pelarangan ekspor sementara seluruh produk CPO dan turunannya diterapkan pada April lalu, pasokan minyak goreng curah telah pada bulan April mencapai 211.638,65 ton per bulan atau melebihi kebutuhan bulanan nasional yaitu sebesar 194.634 ton per bulan.
Untuk itu, dengan melihat kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan Presiden Joko Widodo pada Kamis (19/05) telah memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan kembali dibuka sejak Senin 23 Mei 2022.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Martin Zubimendi Sepakat Gabung Arsenal Musim Depan
-
Kemenag Imbau Jemaah Patuhi Aturan Agar Ibadah Haji Lancar
-
Marc Marquez Tercepat di Sprint Race MotoGP Prancis 2025
-
Kemenag RI Catat 8 Jemaah Calon Haji Wafat, Pastikan Pelayanan Penuh
-
Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Tindak 3.326 Kasus Premanisme