Bank Dunia Peringatkan Ancaman Stagflasi
RADARBANGSA.COM - Bank Dunia menyebut bahwa stagflasi karena kenaikan harga akibat Perang di Ukraina bisa memicu krisis keuangan di negara berkembang.
Dalam laporan riset yang dirilis semalam Bank Dunia menyebut bahwa stagflasi karena kenaikan harga akibat Perang di Ukraina bisa memicu krisis keuangan di negara berkembang seperti kejadian tahun 1970.
Selain itu, World bank menyebut bahwa resesi bakal sulit untuk dihindari. Untuk tahun 2022, World Bank memangkas pertumbuhan ekonomi dunia dari 4,1% menjadi 2,9%.
Peringatan dari World Bank ini bisa memberikan sentimen negatif ke nilai tukar emerging market terhadap dolar AS.
Tak hanya itu aset berisiko seperti saham juga akan terdampak berat oleh adanya stagflasi.
Senada dengan World Bank, Menko Airlangga memberikan peringatan soal potensi krisis keuangan akibat kebijakan pengetatan moneter AS.
Namun Menko meyakini Indonesia punya modal cukup untuk memenangkan perang stagflasi.
“Sejarah membuktikan, sejak dari krisis moneter tahun 1998, resesi ekonomi tahun 2008, hingga krisis pandemi Covid-19 tahun 2020, Indonesia selalu mampu bangkit menghadapi tantangan yang ada. Namun pemerintah selalu mewaspadai seluruh kondisi yang ada,“ tandas Menko.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kalahkan Korea Selatan, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2024
-
BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Hingga 14 Mei
-
BPBD Tangerang Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca
-
Komisi VIII DPR RI Dorong Penambahan Kuota Haji Indonesia
-
Resmi Cerai, Teuku Ryan Wajib Beri Nafkah 10 Juta Per Bulan ke Ria Ricis