OJK: Indonesia akan Banyak Diuntungkan dari Perdagangan Karbon

| Senin, 03/10/2022 17:01 WIB
OJK: Indonesia akan Banyak Diuntungkan dari Perdagangan Karbon Pembuangan Gas oleh PLTU Sebabkan Polusi Udara (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menilai Indonesia bisa memiliki banyak keuntungan dari perdagangan emisi karbon global.

Hal itu lantaran kondisi geografis Indonesia yang memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia,

"Di sinilah Indonesia dapat melangkah dan memanfaatkan keunggulannya sebagai pemimpin untuk menggunakan inisiatif bursa karbon dalam memberikan alternatif pembiayaan bagi sektor riil," jelas Mahendra dalam seminar internasional "Carbon Trading: The Journey to Net Zero" yang diselenggarakan di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya, dengan hutan tropis seluas 125 juta hektar, Indonesia diperkirakan mampu menyerap 25 miliar ton karbon, belum termasuk hutan bakau dan gambut, sehingga diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan senilai 565,9 miliar dolar AS dari perdagangan karbon.

Untuk mendukung peluang itu, menurut Mahendra dibutuhkan kerangka regulasi yang jelas mengatur mengenai kewenangan dan pengoperasian bursa karbon, baik untuk perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.

"Kita juga harus memastikan perangkat infrastruktur tidak hanya fit tetapi juga lengkap mulai dari infrastruktur primer, sekunder dan pasar sehingga dapat mendukung beroperasinya bursa karbon, serta mekanisme pengawasan yang sesuai untuk pasar karbon agar selaras dengan target nasional yang ditetapkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC)," kata Mahendra.

OJK berharap regulasi terkait payung hukum mengenai otoritas penyelenggaraan dan operasional perdagangan karbon khususnya melalui bursa karbon dapat segera diterbitkan sehingga dapat mempercepat tujuan pencapaian NDC Indonesia serta target implementasi net zero emission pada tahun 2060.

Tags : OJK , Pasar Karbon , Bursa Karbon

Berita Terkait