BI: Depresiasi Rupiah Terjadi karena Pengetatan Moneter AS

| Jum'at, 18/11/2022 14:57 WIB
BI: Depresiasi Rupiah Terjadi karena Pengetatan Moneter AS Mata uang rupiah dan Mata uang Dolar AS (Doc: Market Bisnis)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan alasan depresiasi Nilai Tukar (Kurs) Rupiah yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh pengetatan moneter yang agresif dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Adapun Nilai Tukar Rupiah sepanjang November 2022 telah mengalami penurunan sebesar 9,4% Year menjadi Rp15.685 per Dolar AS.

“Meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global dan pengetatan moneter agresif The Fed (membuat rupiah melemah),” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis 17 November 2022.

Dampak langsungnya adalah Dolar AS lebih kuat terhadap sebagian besar mata uang lainnya. Ini diperkirakan berlanjut hingga kuartal I 2023 (1Q23).

“Ketika the fed fund rate (FFR) mencapai puncaknya di 5%,” sambung Perry.

Sementara itu, dia menilai neraca eksternal, neraca transaksi berjalan tetap kuat dan positif di +0,4 hingga +1,2% dari PDB untuk FY22 karena surplus perdagangan yang lebih kuat.

Tags : Bank Indonesia , BI , Rupiah , Dolar

Berita Terkait