Inflasi AS Melandai, Rupiah Menguat ke Rp14.900 Per Dolar AS

| Senin, 16/01/2023 10:10 WIB
Inflasi AS Melandai, Rupiah Menguat ke Rp14.900 Per Dolar AS Mata uang rupiah dan Mata uang Dolar AS (Doc: Market Bisnis)

RADARBANGSA.COM - Kurs Rupiah menguat seiring pelemahan dolar, bersamaan dengan momentum penurunan inflasi Amerika Serikat yang terus berlangsung.

Mengutip data Bloomberg, Senin pukul 10.05 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp14.988 per dolar AS, melanjutkan penguatan 1,06% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot Jumat sore kemarin di level Rp15.148 per dolar AS.

Inflasi AS yang terus menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir membuat pelaku pasar  yakin bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Februari dan Maret mendatang dengan probabilitas sebesar 94% dan 76%. Dengan proyeksi tersebut, puncak suku bunga The Fed berada di 4,75% - 5%.

Selain itu, perangkat yang sama menunjukkan The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada September dengan probabilitas sebesar 34%, begitu juga sebulan setelahnya. Sehingga di akhir tahun pasar melihat suku bunga The Fed berada di 4,25% - 4,5%.

Proyeksi tersebut bisa terjadi jika inflasi terus mengalami penurunan. Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di AS pada Desember 2022 dilaporkan tumbuh 6,5% year-on-year (yoy), jauh lebih rendah dari sebelumnya 7,1%. CPI tersebut juga menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.

Dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia bulan Desember 2022 yang diekspektasikan surplus lagi, bisa menopang penguatan rupiah. Surplus perdagangan bisa menambah suplai dolar di tanah air, apalagi ditambah dengan revisi kebijakan DHE.

Rupiah diperkiran menguat ke arah Rp15.050 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.200 per dolar AS. 

Tags : Rupiah , kurs , dolar