Suku Bunga The Fed Berlanjut, Harga Minyak Turun Tajam
RADARBANGSA.COM - Harga minyak turun tajam hingga 4% pada Kamis Pagi khususnya setelah momentum The Federal Reserve menaikkan suku bunga dan investor mengkhawatirkan prospek ekonomi AS.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD2,99 atau 4%, menjadi USD72,33 per barel, setelmen terendah sejak Desember 2021. Brent mencapai sesi terendahnya di posisi USD71,70 per barel, terlemah sejak 20 Maret, demikian laporan Reuters, di New York, Kamis pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD3,06, atau 4,3%, menjadi USD68,60 per barel. Sesi terendah WTI di posisi USD67,95 per barel, level terlemah sejak 24 Maret.
Pada Rabu petang, The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin dan membuat harga minyak tertekan karena pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat memukul permintaan energi.
Tetapi the Fed juga mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada petingginya untuk menilai dampak dari kejatuhan bank regional baru-baru ini, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon utang Amerika dan memantau inflasi.
Kekhawatiran sektor perbankan kembali menjadi sorotan, Senin, setelah regulator Amerika menyita First Republic, lembaga besar ketiga yang gagal dalam dua bulan, dengan JPMorgan Chase & Co setuju untuk mengambil USD173 miliar pinjaman bank tersebut, sekitar USD30 miliar sekuritas, dan USD92 miliar deposito.
Sementara itu persediaan minyak mentah AS melorot 1,3 juta barel dalam seminggu, dibandingkan perkiraan penurunan 1,1 juta barel.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kalahkan Korea Selatan, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2024
-
BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Hingga 14 Mei
-
BPBD Tangerang Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca
-
Komisi VIII DPR RI Dorong Penambahan Kuota Haji Indonesia
-
Resmi Cerai, Teuku Ryan Wajib Beri Nafkah 10 Juta Per Bulan ke Ria Ricis