Arah Suku Bunga The Fed Tentukan Kebijakan Moneter BI
RADARBANGSA.COM - Kejelasan arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve ke depan memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan Bank Indonesia mengenai arah kebijakan moneternya.
"Meskipun BI berkeinginan melonggarkan kebijakan moneter karena potensi perlambatan domestik, sinyal dari The Fed mengenai dua kenaikan lagi di masa depan menimbulkan risiko," kata Ekonom Senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto dalam keterangan tertulis, Jumat 16 Juni 2023.
Perbedaan perspektif antara pelaku pasar dan The Fed telah menciptakan ketidakpastian dan potensi volatilitas ke depan. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemarin turun 2,7 bps menjadi 3,79%, sedangkan imbal hasil untuk UST tenor 2 tahun naik tipis 2,0 basis poin menjadi 5,22%.
"Menariknya, ekspektasi pasar terhadap pergerakan Fed Fund Rates (FFR) ke depan menunjukkan kenaikan sebesar 25 bps di bulan Juli, dan akan tetap dipertahankan pada kisaran 5,25%-5,50% sampai dengan akhir tahun," ujar Rully.
Sesuai ekspektasi, The Fed memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,0%-5,25% untuk edisi Juni 2023. Hal ini memberi ruang kepada The Fed untuk mengevaluasi lagi dampak dari kenaikan 500 bps yang dilakukan sejak Maret 2022 sampai Mei 2023.
Namun demikian, The Fed terlihat lebih hawkish daripada yang diperkirakan, membuka peluang untuk dua kali lagi kenaikan FFR sebanyak 25 bps sampai akhir tahun 2023, seperti yang ditunjukkan oleh "dot plot"
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Kalahkan Korea Selatan, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Thomas 2024
-
BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Hingga 14 Mei
-
BPBD Tangerang Minta Masyarakat Waspadai Perubahan Cuaca
-
Komisi VIII DPR RI Dorong Penambahan Kuota Haji Indonesia
-
Resmi Cerai, Teuku Ryan Wajib Beri Nafkah 10 Juta Per Bulan ke Ria Ricis