Kiai Said: Mari Berbangsa dengan Akhlakul Karimah

| Minggu, 01/11/2020 20:55 WIB
Kiai Said: Mari Berbangsa dengan Akhlakul Karimah Ketum PBNU Prof KH Said Aqil Siraj. (foto: nuorid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan mauizoh hasanah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) itu bertajuk `Maulid Akbar dan Doa untuk Keselamatan Bangsa` bertempat di Masjid Istiqlal, Kamis, 29 Oktober 2020 lalu.

“Nabi Muhammad bersabda innamaa bu’itstu li utammima makarimal akhlaq. Artinya, tidak sekali-kali saya diutus oleh Allah (kecuali) hanya satu untuk menyempurnakan akhlak, untuk membangun akhlakul karimah,” kata Kiai Said dikutip dari nu.or.id, Minggu, 1 November 2020.

Dijelaskannya, akhlakul karimah itu ada berbagai macam, beberapa di antaranya adalah rendah hati, hormat kiai, bakti kepada orangtua, silaturahmi, menjenguk orang sakit, baik kepada tetangga, menolong orang susah, bertakziyah kepada orang meninggal, menyingkirkan paku di jalan. “Semua akhlak itu diringkas menjadi husnul muasyarah (hubungan yang baik). Bergaul, berteman, berkelompok, berumat, dan berbangsa dengan baik. Mari kita berbangsa dengan baik,” ujar Kiai Said.

“Silakan ente yang politisi, menjadi politisi berakhlak. Ente pejuang, jadilah pejuang yang berakhlak. Ente konglomerat (jadilah) konglomerat yang berakhlak, guru yang berakhlak, tentara, polisi, presiden, wakil presiden, dan Menteri yang berakhlak,” tandasnya.

Menurut Kiai asal Cirebon ini, husnul muasyarah mampu mewujudkan kebersamaan. Ia kemudian mengajak segenap warga NU dan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan peradaban hidup bernegara dengan baik.

“Di Indonesia ini sekarang sudah tidak ada masalah perbedaan suku, agama, ras, budaya. Alhamdulillah. Ini harus kita jaga dengan baik. Tunjukkan Indonesia berakhlak, berakarater, dan berjatidiri,” kata kiai alumnus Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur ini.

“Jangan sampai kita yang sudah baik ini kemudian terpengaruh oleh budaya luar negeri. Silakan belajar di Arab, tapi pulang tetap menjadi orang Indonesia. Silakan sekolah di Eropa dan Amerika, tapi tetap jadi orang Indonesia,” tuturnya.

Tags : Maulid Nabi , Kiai Said , Akhlakul Karimah , Indonesia

Berita Terkait