Keistimewaan Meninggal Pada Hari Jumat

| Jum'at, 05/02/2021 13:01 WIB
Keistimewaan Meninggal Pada Hari Jumat Innalillahi (southportevents.org)

RADARBANGSA.COM - Anggapan bahwa hari Jumat adalah hari istimewa dan penuh berkah memang tidak diragukan lagi kebenarannya. Bahkan memiliki keistimewaan bagi orang salih yang meninggal pada hari Jumat menandakan orang tersebut meninggal dengan cara husnul khatimah.

Seperti hadis riwayat Imam al-Tirmidzi:

‎ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر

“Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. al-Tirmidzi).

Mengutip NU Online, secara umum, orang yang meninggal di hari Jumat merupakan tanda-tanda akan kebaikan dan kemuliaannya. Namun tidak bisa dipahami secara sebaliknya bahwa yang meninggal di selain hari Jumat, adalah tanda keburukan orang tersebut ketika hidup. Banyak para kekasih Allah wafat di selain hari Jumat.

Syekh Abdur Rauf al-Manawi menjelaskan mengenai pandangan mengapa wafat di hari atau malam Jumat mendapat keutamaan dijaga dari fitnah kubur dalam keterangannya dalam kitab Faidl al-Qadir sebagai berikut: di

‎ـ (ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر) لأن من مات يومها أو ليلتها فقد انكشف له الغطاء لأن يومها لا تسجر فيه جهنم وتغلق أبوابها ولا يعمل سلطان النار ما يعمل في سائر الأيام فإذا قبض فيه عبد كان دليلا لسعادته وحسن مآبه لأن يوم الجمعة هو اليوم الذي تقوم فيه الساعة فيميز الله بين أحبابه وأعدائه ويومهم الذي يدعوهم إلى زيارته في دار عدن وما قبض مؤمن في هذا اليوم الذي أفيض فيه من عظائم الرحمة ما لا يحصى إلا لكتبه له السعادة والسيادة فلذلك يقيه فتنة القبر

“Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur, sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan, pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain. Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya, sebab hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat. Allah memisahkan di antara para kekasih dan musuh-musuh-Nya, demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepada-Nya di hari tersebut di surga ‘And. Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga, kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637).

Meninggal pada hari Jumat Insyaallah akan mendapat keistimewaan, termasuk dalam orang-orang salih dan meninggal secara husnul khatimah. Namun juga orang yang meninggal di hari selain Jumat bukan berarti orang tersebut bukan salih karena banyak juga kekasih Allah dan hamba pilihan Allah SWT yang meninggal pada hari selain Jumat.

Tags : Jumat , Keistimewaan , Meninggal

Berita Terkait