Hindari Terjerumus Keraguan dan Ambisi Harta 

| Selasa, 23/02/2021 19:39 WIB
Hindari Terjerumus Keraguan dan Ambisi Harta  rezeki (sumber:Umroh.com)

RADARBANGSA.COM - Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengingatkan kepada orang-orang yang ragu pada rezeki yang sebenarnya sudah dijamin oleh Allah SWT. Keraguan perihal rezeki merupakan sesuatu yang tidak perlu karena Allah telah mengatur rezeki masing-masing orang.

Mengutip NU Online, Ambisi kepada harta akan menjerumuskan orang ke dalam keburukan, pada Kitab Al-Fathur Rabbani wal Faidhur Rahmani, Syekh Abdul Qadir mengingatkan banyak orang yang menjadi tamak dan jauh dari kebaikan karena memiliki ambisi dan hasrat gila perihal rezeki. Hal ini merupakan efek samping dari keraguan pada pembagian Allah yang membuat jiwa gelisah.

الرِّزْقُ مَقْسُومٌ لايزيد لا ينقص ولا يتقدم ولا يتأخر أنت شاك في ضمان الحق عز وجل، حريص على طلب ما لم يقسم لك، حرصك قد منعك عن الحضور عند العلماء ومشاهد الخير أن تنقص أرباحك وأن يقل زبونك

Artinya, "Rezeki sudah dibagi (diatur pembagiannya), tidak lebih, tidak kurang, tidak maju, dan tidak mundur. Sementara kamu ragu dengan jaminan Allah dan berambisi untuk menuntut rezeki yang bukan bagianmu? Padahal ambisi atau hasrat itu yang mencegahmu untuk berdekatan dengan ulama dan forum-forum kebaikan karena khawatir keuntungan dan dan pelangganmu berkurang?" (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Fathur Rabbani wal Faidhur Rahmani, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], halaman 98).

Berikut ini hadis yang menerangkan bahwa Allah telah mengatur rezeki dan kematian masing-masing orang. Keduanya akan mendatangi masing-masing orang sesuai ketentuan Allah SWT untuknya.   

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرِّزْقُ مَقْسُومٌ وكذا الرزق يطلب العبد كما يطلبه أجله

Artinya, "Rasulullah SAW bersabda, ‘Rezeki sudah dibagi (diatur pembagiannya). Sebagaimana rezeki, ajal pun mengejar manusia,`" (HR Al-Ajaluni fi Kasyfil Khafa).

Kepada orang yang cemas, ragu, gelisah, dan khawatir perihal rezeki, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani selanjutnya mengingatkan mereka pada kuasa Allah. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengajak mereka untuk mengingat kembali pemberian rezeki selama ini. Dan kita diharuskan meminta dan bersandar diri hanya kepada Allah SWT.

"Pada saat kamu di dalam kandungan ibumu, siapa yang memberikanmu asupan makanan? Apakah kamu bergantung pada dayamu, dinar-dirhammu, laba penjualanmu, atau penguasa di negerimu?" kata Syekh Abdul Qadir (Al-Jailani, 2005 M/1425-1426 H: 99).

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menganjurkan mereka untuk bertobat dari kemusyrikan seperti ini sebelum Allah menutup pintu semua makhluk-Nya untuk mereka. "Kemusyrikan seperti ini yang kusaksikan hinggap pada banyak orang, paling umum menghinggapi mereka yang bermaksiat." Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mendoakan mereka yang bertobat dari kemusyrikan sejenis agar Allah menerima tobat mereka, memandang mereka dengan rahmat, dan memperlakukan mereka dengan lemah lembut.

Tags : Rezeki

Berita Terkait