Mendagri: Pilkada Serentak Dongkrak Ekonomi, Tapi Boros

| Selasa, 23/01/2018 11:54 WIB
Mendagri: Pilkada Serentak Dongkrak Ekonomi, Tapi Boros Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo (Foto @Kemendagri_RI).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa adanya gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dilaksanakan pada tahun ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional.

Namun demikian, pelaksanaan pilkada serentak tersebut lebih boros dibanding pilkada biasa. Tjahjo menjelaskan, gelaran pilkada serentak membuat konsumsi meningkat.

Peningkatan tersebut melalui pembelian atribut kampanye secara bersamaan yang diproduksi usaha kecil dan menengah. Dengan adanya produksi massal ini akan mendorong‎ pertumbuhan ekonomi.

"Harusnya dengan pilkada itu pertumbuhan daerah akan meningkat. Orang bikin kaus buat kampanye, sektor-sektor kecil itu ada pertumbuhan yang bagus. Harusnya begitu,‎" kata Tjahjo, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin 21 Januari 2018.

Tjahjo juga menyatakan, biaya yang dikeluarkan pada pilkada serentak jauh lebih besar atau lebih boros jika dibandingkan dengan pilkada yang diselenggarakan sendiri-sendiri. 

"Pilkada serentak itu justru yang kami tangkap tidak efisien, semakin tinggi biayanya dibandingkan pilkada satuan. Tapi semakin tumbuh ekonomi," tuturnya.

Tjahjo mengakui, perkiraannya dalam pilkada serentak meleset, karena ajang pesta demokrasi tersebut tidak lebih hemat, tetapi justru lebih boros.

"‎Dengan pilkada serentak karena harusnya (biaya) semakin kecil, tetapi enggak, malah semakin besar biayanya," tutup Tjahjo.

Tags : Pilkada 2018 , Mendagri

Berita Terkait