Menguatnya Potensi Cak Imin Dampingi Jokowi

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Rilis Lembaga Media Survei Nasional (Median) tentang elektabilitas kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019 periode 6-15 Juli 2018 semakin menambah optimisme Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk mendampingi Joko Widodo pada 2019 mendatang.

Dengan simulasi tiga dan dua nama capres jika dipasangkan dengan nama yang masuk radar cawapres, duet yang biasa disebut JOIN (akronim Jokowi-Muhaimin) ini unggul dibanding pasangan lain dengan nilai 43 persen.

Bagi relawan JOIN tentu hasil tersebut sangat membanggakan. Namun bukan berarti seluruh relawan harus terlena, masifitas kerja seluruh relawan tetap harus membara dan ditingkatkan.

Juru Bicara Koornas JOIN, Rodli Kaelani berujar, hasil survei tersebut menjadi pemantik bagi seluruh relawan untuk merumuskan langkah-langkah taktis agar elektabilitas JOIN tetap tinggi.

“Kalau kita melihat hasil survei, ada potensi penambahan elektabilitas dan simpati pemilih mayoritas kepada Cak Imin, baik itu Islam-NU, pedesaan dan kelompok menengah,” kata Rodli di Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.

Selain itu, hasil survei juga membuktikan jika konsolidasi dan kerja politik Cak Imin, PKB, dan seluruh relawan untuk memasifkan dukungan terhadap Jokowi sangat signifikan dibandingkan partai pendukung lainnya.

“Cak Imin tidak hanya mewakili pertimbangan obyektif-rasional dan visi kepemimpinan-pembangunan, tapi juga chemistry, rasa dan keintiman bersama Jokowi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Koornas JOIN akan menggelar Diskusi Publik bertajuk ‘A. Muhaimin Iskandar; Cawapres Jokowi? Mengurai Potensi Pasangan Jokowi-Cak Imin di Pilpres 2019’ Kamis 26 Juli 2018 pukul 13.30 - selesai di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta.

“Kami ingin memasifkan opini publik terhadap pasangan JOIN dengan memperkokoh dukungan representasi Islam, NU dan kelompok menengah,” pungkas Rodli.

Diskusi tersebut bakal dihadiri sebagai pembicara Pengamat Politik & Otda LIPI Lili Romli, Direktur Median Rico Marbun, Stafsus Menteri Desa, PDT & Transmigrasi Syaiful Huda, dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil A. Simajuntak