UN Dihapus Tahun 2021, Begini Alasan Mendikbud Nadiem

| Kamis, 12/12/2019 20:31 WIB
UN Dihapus Tahun 2021, Begini Alasan Mendikbud Nadiem Nadiem Anwar Makariem (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI). (Foto: twitter @zonadamai)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan alasan dihapusnya Ujian Nasional (UN) tahun 2021 mendatang. Pertama, menurut Nadiem, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menaruh simpati banyaknya orang tua yang sudah memberikan les kepada anak-anaknya untuk tahun 2020.

"Jadi silakan dilanjutkan karena mereka sudah melakukan investasi terhadap anaknya dan itu memang jangan disia-siakan. Jadi itu akan menjadi yang terakhir tahun 2020," kata Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.

Baca Juga: Pidato Hari Guru Nasional Beredar, Nadiem Ungkap Kegelisahan Para Guru

Namun, terang mantan CEO Go-Jek itu, tahun 2021 mendatang UN mulai diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. "Ibu mohon dilihat lagi kata kuncinya ya, kata kunci pertama adalah kompetensi. Kata kunci kedua adalah minimum. Artinya, ini tidak bisa kita gunakan untuk mengevaluasi prestasinya itu murid," jelas Nadiem seperti dilansir dari sindonews.com.

Sebagaimana diketahui, penghapusan UN merupakan salah satu isi dari empat program kebijakan pendidikan `Merdeka Belajar` yang diluncurkan Nadiem beberapa waktu lalu. "Ini hanya sebagai tolak ukur sekolahnya sedang dimana. Ini sebenarnya kita melakukan penilaian standar nasional adalah untuk mengetahui tingkat sekolahnya ini sudah mencapai enggak kira-kira atau minimum," tuturnya.

Baca Juga: Legislator Komisi X Minta Mendikbud Nadiem Prioritaskan Nasib Guru Honorer

Nadiem juga menegaskan bahwa sasaran UN yang menjadi prioritas utama sudah dilupakan selama bertahun-tahun. Dia menilai, prioritas utamanya adalah memberikan umpan balik, feedback perbaikan individu, guru dan Sekolah.

"Prioritas utama daripada itu bukan untuk memberikan merah, hijau, ini baik, itu jelek. Itu sebenarnya ya mungkin prioritas ketiga atau keempat, yang terpenting dari pada suatu asesmen adalah memberikan umpan balik, memberikan feedback perbaikan apa yang harus dilakukan individu, guru maupun sekolah tersebut," tutupnya. 

Tags : Mendikbud , Nadiem Makarim , Ujian Nasional , Asesmen Kompetensi