Dorong Neraca Perdagangan, Kemendag Gelar Diseminasi Hasil Analisis Perdagangan

| Rabu, 12/02/2020 16:52 WIB
Dorong Neraca Perdagangan, Kemendag Gelar Diseminasi Hasil Analisis Perdagangan Gedung Kementerian Perdagangan (foto: kemendag.go.id)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan menggelar diseminasi hasil analisis perdagangan untuk mendorong neraca perdagangan Indonesia di auditorium Kemendag, Selasa 11 Februari 2020. Kegiatan tersebut bertema "Penguatan Daya Saing Ekspor dan Neraca Perdagangan Indonesia yang Berkelanjutan".

"Kegiatan diseminasi hasil analisis perdagangan ini sangat penting untuk memberikan perspektif kepada kita semua tentang peluang dan tantangan dalam meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia ke depan, khususnya dalam upaya meningkatkan daya saing ekspor dan menjaga neraca perdagangan yang berkelanjutan," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan dalam rilisnya melalui kemendagoid, Rabu 12 Februari 2020.

Kasan mengatakan, BPPP secara khusus mendiseminasikan 23 hasil analisis jangka pendek yang telah dilaksanakan pada 2019 lalu. Analisis ini merupakan hasil dari tiga pusat pengkajian di bawah BPPP, yaitu Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri, Pusat Pengkajian Perdagangan Luar Negeri dan Pusat Pengkajian Kerjasama Perdagangan Internasional.

Acara ini dihadiri sekitar 150 peserta dari kementerian dan lembaga terkait, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), asosiasi, pelaku usaha, dan media. Melengkapi diseminasi tersebut, hadir pula dua pembicara tamu yaitu Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal yang menjelaskan pandangan (outlook) ekonomi dan perdagangan tahun 2020; dan Wakil KADIN Indonesia Komite Tiongkok Haris Chandra yang memberikan gambaran dampak wabah virus Corona terhadap perdagangan Indonesia.

Acara diseminasi hasil analisis disampaikan dalam tiga sesi secara paralel yang dibagi dalam tiga subtema. Subtema pertama membahas `Peningkatan Daya Saing Ekspor dan Pengendalian Impor`. Pada sesi ini dibahas hasil kajian, yaitu analisis impor emas batangan Indonesia; usulan penurunan tarif bea masuk biji kakao; pemetaan produk potensial ekspor propinsi di Indonesia; pemetaan kontribusi ekspor nonmigas negara akreditasi; kebijakan pengenaan BMAD atas impor produk serat stapel poliester (polyester staple fiber/PSF) yang berasal dari India,Tiongkok, dan Taiwan;  dan dampak perang dagang terhadap impor Indonesia.

Pada subtema ke-2 membahas subtema `Perluasan Akses Pasar Ekspor`. Bahasan meliputi potensi kerja sama perdagangan IndonesiaUzbekistan; isu pembatasan ekspor dalam perundingan isu pertanian di WTO; peluang kerja sama perdagangan Indonesia dan Ekuador; strength-weakness- opportunities-threats (SWOT) perjanjian ASEAN Agreement on Electronic Commerce; SWOT dan dampak implementasi ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) 10 terhadap

Tags : Neraca Perdagangan , Kemendag

Berita Terkait