Banjir dan Tanah Longsor Landa Enam Kecamatan di Aceh Barat Daya

| Rabu, 23/09/2020 21:16 WIB
Banjir dan Tanah Longsor Landa Enam Kecamatan di Aceh Barat Daya Banjir di Kabupaten Aceh Barat Daya (foto: Humas BNPB)

ACEH, RADARBANGSA.COM - Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, Rabu 23 September 2020 sore.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Daya menyebutkan enam kecamatan terdampak, yakni Blangpidie (Desa Mata Le dan Alu Mangota), Kecamatan Susoh (Padang Baru dan Pulau Kayu), Kecamatan Tangan Tangan (Gunung Cut, Padang Kawa dan Blang Padang), Kecamatan Manggeng (Tokoh I dan Padang), Kecamatan Lembah Sabil (Tokoh II) dan Kecamatan Babahrot (Gunung Samarinda).

"Total desa terdampak sebanyak 11 desa pada 6 kecamatan," kata Raditya Jati dalam keterangan persnya, Rabu 13 September 2020.

Lebih lanjut, kata Raditya, pantauan sementara beberapa rumah warga terendam dengan ketinggian muka air 30 hingga 50 cm. Dampak lain yaitu longsoran yang menutup akses jalan nasional di Desa Gunung Samarinda. 

"Merespon kejadian ini, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Aceh Barat Daya menuju titik-titik terdampak dan melakukan kaji cepat. Pemerintah daerah setempat juga menurunkan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor di Desa Gunung Samarinda," katanya.

Menurut Raditya, Aceh Barat Daya termasuk kabupaten memiliki tingkat risiko bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Teridentifikasi 9 kecamatan seluas 30.980 hektar yang memiliki potensi bahaya tersebut, sedangkan populasi terpapar dengan potensi bahaya banjir sebanyak 71.453 jiwa. 

Sedangkan tanah longsor, katanya, kabupaten tersebut juga memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi yang teridentifikasi di 8 kecamatan. Jumlah populasi terpapar potensi bahaya tanah longsor sebanyak 6.860 jiwa. 

Tags : Banjir , Tanah Longsor

Berita Terkait