Tempati Kantor Baru, PKB Jateng Maulidan dan Doa Bersama

SEMARANG, RADARBANGSA.COM - DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus berdoa bersama untuk menempati kantor baru, Jumat, 30 Oktober 2020 malam.

"Semoga berkah Maulud Nabi, akan membawa kantor baru membawa keberuntungan dan kemenangan PKB ke depan," ujar Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori.

Kantor baru PKB Jateng berada di kawasan Jalan WR Supratman No. 40, Kota Semarang. Hadir dalam acara antara lain Dewan Syuro PKB KH Badawi Basyir, maupun Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman.

Gus Yusuf, panggilan akrabnya menjelaskan, peringatan Maulid Nabi adalah bagian ungkapan rasa syukur. “Kita bersyukur menjadi Umat Nabi Muhammad yang selalu menerima keberkahan,” ujarnya.

Berkah sholawat, lanjut Gus Yusuf, juga sangat diharapkan agar kantor DPW PKB Jateng, betul-betul membawa keberkahan dan kemanfaatan. "Sekaligus, kelancaran kerja, keberuntungan untuk kemenangan PKB ke depan,” katanya.

Gus Yusuf menambahkan, pihaknya sudah lama merencanakan tasyakuran dan doa untuk Kantor DPW yang baru. Pihaknya juga ingin mengundang seluruh pengurus PKB se-Jawa Tengah, kader, dan konstituen. 

"Tetapi lantaran pandemi Covid-19, rencana-rencana itu terus tertunda. Akhirnya bersama dengan peringatan Maulid Nabi, kita berharap dapat berkah nya sholawat nabi, lalu kita berdoa bersama untuk kantor PKB Jawa Tengah ini,” terangnya

Masih menurut Gus Yusuf, Kantor DPW PKB ini sesungguhnya juga sudah mulai operasional. Berbagai kegiatan telah digelar, termasuk Konsolidasi dan Penyerahan Mandat kepada Para Calon Bupati dan Wakil Bupati se Jateng. 

“Bahkan Ketua Umum Gus Muhaimin juga pernah hadir dalam acara santunan anak yatim di Kantor DPW ini,” paparnya.

Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman menambahkan, tetap ada rencana bahwa kantor baru itu akan diresmikan Ketua Umum PKB. 

"Insya Allah setelah pandemi, Gus Yusuf akan mengajukan permohonan kepada Ketua Umum agar meresmikan kantor PKB yang baru ini. Kantor ini perlu ada semacam prasasti yang ditandatangani Ketua Umum. Dan itu momentum yang akan dicatat dalam sejarah bukan hanya semata seremonial,” tutupnya.