Najwa Shihab Berharap Gus Muhaimin Wujudkan Gagasan Besar Kesejahteraan

| Rabu, 07/09/2022 21:09 WIB
Najwa Shihab Berharap Gus Muhaimin Wujudkan Gagasan Besar Kesejahteraan Najwa Shihab menjadi salah satu narasumber dalam bedah buku Visioning Indonesia karya Gus Muhaimin (foto: radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Jurnalis senior yang juga aktivis perempuan Najwa Shihab mengapresiasi terbitnya buku Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan yang ditulis Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A. Muhaimin Iskandar.

Menurut Najwa Shihab, tidak banyak politikus yang menerbitkan buku di tahun-tahun politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) yan berisi ide atau gagasan-gagasan mengenai pembangunan bangsa. ”Jarang ada politikus yang menerbitkan buku menjelang tahun-tahun politik tentang ide dan gagasan. Biasanya itu buku biografi, menceritakan tentang masa kecil yang penuh penderitaan sehingga bisa merasakan kepekaan. Biasanya buku biografinya menceritakan sepak terjang perjuangan yang akan menjadi satrio piningit,” ujar Najwa Shihab yang menjadi pembedah buku Visioning Indonesia karya Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Mantan news anchor MetroTV ini menuturkan bahwa buku yang ditulis Gus Muhaimin penuh dengan gagasan dan ide-ide yang ideal untuk pembangunan Indonesia kedepan. ”Ini agak lain, buku gagasan dan serius. Yang nerbitin pun serius karena biasanya buku biografi yang nerbitin itu penerbitannya namanya suka kelihatan banget proyekan, tapi ini yang nerbitin LP3ES yang reputasinya seirus, menerbitkan desertasi, menerbitkan terjemahan,” katanya.

Satu hal yang menarik perhatian Najwa Shihab dalam buku Gus Muhaimin tersebut berada di bab 3 mengenai partai politik, demokrasi, dan tata kelola kelembagaan. Dalam bab tersebut, Gus Muhaimin menyebutkan bahwa partai politik merupakan instrumen demokrasi yang sangat penting, bukan demokrasi warung kopi.

Digambarkan Gus Muhaimin demokrasi warung kopi adalah demokrasi dimana para pelakunya hanya bisa menyeruput, tapi tidak memahami fundamental proses di belakangnya. Padahal parpol adalah nyawa atau roh dari demokrasi. ”Tapi rasa-rasanya deskripsi soal demokrasi warung kopi ini juga bisa tercermin dari partai politik kita hari-hari ini, hanya bisa menikmati kopi tapi tak bisa menjelaskan bagaimana proses pengolahannya, bagaimana petaninya, bagaimana lahannya. Semuanya nggak diurus yang diurus cuma nikmatnya menyeruput kopi. Jadi, menurut saya seperti tertulis di buku ini, ini PR demokrasi kita,” kritik Najwa Shihab.

Buku Visioning Indonesia, kata Najwa Shihab, berisi gagasan-gagasan yang ideal tentang bagaimana Indonesia yang seharusnya. Ketika Gus Muhaimin menulis mengenai gagasan-gagasan ideal di tengah situasi perpolitikan yang sesungguhnya tidak ideal, hal itu sesungguhnya merupakan autokritik terbesar dari Gus Muhaimin. ”Seseorang yang sudah 20 tahun memegang jabatan penting negeri ini dan menjadi ketua umum yang bukan partai ecek-ecek lho PKB, bukan partai nol koma. Partai yang berhasil menempatkan kader-kadernya di kabinet, partai yang punya banyak kepala daerah, bahkan dikatakan dulu bisa menentukan siapa calon wakil presidennya kan? Jadi ini partai serius dan Cak Imin bilang ini sesuatu yang harus serius dibahas,” ungkapnya.

Karena itu, Najwa Shihab berharap Gus Muhaimin bisa mewujudkan semua gagasan-gagasan besarnya yang dia tulis di buku Visioning Indonesia. Apapun masa depan karir politik Gus Muhaimin, dia berharap roh sebagai mantan aktivis mahasiswa masih tetap terjaga. ”Karena hampir tidak ada lho ketua umum parpol yang latarbelakangnya aktivis mahasiswa kecuali (ketum) PKB. Ya Kan? Betul nggak. Jadi mudah-mudahan seperti kata Tan Malaka idealisme adalah satu-satunya kemewahan yang dimiliki pemuda, mudah-mudahan itu akan terus ada dan akan bisa diejawentahkan melalui pilihan-pilihan politik yang saya tahu terkadang sudah untuk diterapkan karena kondisi real politik,” katanya.

Sementara itu, Gus Muhaimin dalam sambutannya menilai Indonesia perlu peta jalan agar mampu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh anak bangsa. Dia pun menawarkan lima gagasan utama agar mimpi Indonesia mandiri, maju, dan berkeadilan bisa terwujud.

“Saya mencita-citakan Indonesia yang mandiri, maju, dan berkeadilan. Mandiri secara fiskal, berdaulat dalam pangan, energi, dan teknologi informasi. Bangsa yang tidak tergantung pada kekayaan sumber daya alam semata, tetapi juga kualitas sumber daya manusianya. Bangsa yang mempunyai birokrasi lincah melayani, serta fokus mengembangkan wilayah timur Indonesia sehingga pembangunan benar-benar merata dirasakan setiap anak bangsa,” ujar Gus Muhaimin.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini mengatakan saat ini Indonesia perlu kembali merumuskan visi dalam kehidupan bernegara. Menurutnya langkah tersebut penting dilakukan agar cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar terwujud.

Peluncuran buku Visioning Indonesia karya Muhaimin Iskandar dihadiri beberapa tokoh nasional seperti Yudi Latif, Najwa Shihab, Hajrianto Tohari, Fuad Basri, Rocky Gerung, Bustanul Arifin, Jaya Suprana, Unifah Rosyidi, dan Sirojudin Abbas. Mereka hadir sebagai pembedah buku Visioning Indonesia. Selain itu hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, serta sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat

Tags : Gus Muhaimin , Najwa Shihab

Berita Terkait