Menkes Budi Sebut Lonjakan COVID-19 Disebabkan Varian Baru
![Menkes Budi Sebut Lonjakan COVID-19 Disebabkan Varian Baru](https://www.radarbangsa.com/images/posts/1/2023/2023-01-03/a5697f11375fe0edaf0c73128c669250_1.jpg)
RADARBANGSA.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut mobilitas atau pergerakan masyarakat tidak terlalu memengaruhi lonjakan kasus COVID-19. Tetapi, katanya, disebabkan oleh munculnya varian-varian baru.
"Memang lonjakan gelombang COVID-19 disebabkan oleh varian baru, data saintifiknya begitu, bukan oleh pergerakan atau mobilitas, itu minor," kata Menkes Budi seperti dilansir dari antaranews, Selasa, 3 Januari 2022.
Budi menjelaskan kenaikan kasus signifikan di sejumlah negara di Eropa dan China saat ini karena varian BA.5, BA.2.75 dan BF7. Ketiga varian tersebut sebenarnya sudah masuk ke Indonesia. Namun, terangnya, Indonesia sudah melewati fase puncak kenaikan kasus BA5.2 dan B.2.75. Saat dunia disibukkan dengan kenaikan dua varian tersebut, Indonesia justru angka kasusnya telah menurun.
Sementara varian BF7 yang teridentifikasi di Indonesia pada Juli 2022 di Bali tak membuat kenaikan kasus secara signifikan. "Jumlah kasus BF7 (terkonfirmasi) 15, dan tidak ada pergerakan naik," tuturnya.
Budi menyebut terkendalinya angka COVID-19 di Indonesia karena sistem kekebalan tubuh masyarakat telah terbentuk. Masyarakat yang telah mendapat vaksinasi dan kemudian terinfeksi, membuat imunitas menjadi lebih kuat.
Berkaca pada kondisi tersebut, pemerintah kemudian mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Jadi, kita merasa tidak perlu mengetatkan kegiatan masyarakat karena imunitasnya sudah tinggi," ucapnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Gus Imin: KH. Chalid Mawardi Teladan PMII, Insyaallah Husnul Khatimah
-
Jelang Laga Semifinal Lawan Malaysia, Indra Sjafri Percaya Diri Bawa Indonesia ke Final
-
Indonesia dan OECD Bahas Kerja Sama Ketenagakerjaan
-
Transaksi Perdagangan Karbon Tahun 2023 Capai Rp84 miliar
-
Pemerintah Tetapkan HBA dan HMA Juli 2024