Investasi di bidang Kebudayan, Anies: Ini Bentuk Kehadiran Negara

| Rabu, 22/11/2023 22:25 WIB
Investasi di bidang Kebudayan, Anies: Ini Bentuk Kehadiran Negara Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin menghadiri acara Dialog Terbuka Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan akan mendukung dan melestarikan budaya nusantara yang selama ini dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Menurutnya, budaya harus dipandang sesuatu yang terus tumbuh dan berkembang.

“Kebudayaan ini dipandang sebagai sesuatu yang tumbuh berkembang, bukan statis. Karena itu, kita bukan hanya melestarikan budaya tapi juga mengembangkan budaya, dengan begitu maka dia akan selalu relevan dengan zaman,” kata Anies Baswedan saat menjawab salah satu panelis dalam acara 'Dialog Terbuka Universitas Muhammadiyah Surakarta' di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 22 November 2023.

Mantan Gubernur DKI itu mengatakan, negara harus memandang kegiatan kebudayaan dari perspektif non komersial, dari perspektif non transaksional. Kegiatan kebudayaan itu harus dipandang sebagai kekayaan bangsa yang negara harus investasi supaya tumbuh berkembang. 

“Semua pengeluaran di bidang kesehatan, di bidang pendidikan, di bidang keagamaan, di bidang kebudayaan tidak boleh dicatat sebagai biaya tapi harus dicatat sebagai investasi. Itu cara pandangnya beda,” kata Anies.

Ia menjelaskan bahwa ketika dicatat sebagai investasi akan diperhitungkan apa yang dihasilkan. Tapi kalau dicatat sebagai cost maka kita akan selalu berusaha mengurangi. Menurutnya, jika negara hadir maka agar kebudayaan terus berkembang dan lestari.

“Apa yang terjadi? Kita mengurangi dana untuk kebudayaan, para seniman mengalami kesulitan sekali untuk berekspresi atas karya-karya seninya karena negara tidak hadir disitu, karena negara memandangnya sebagai biaya dan kalau bisa dihemat sebisa mungkin. Kalau investasi bagaimana kita bisa menghasilkan dampak yang besar,” imbuhnya.

Anies mencontohkan bagaimana Korea Selatan melakukan investasi besar-besar dalam industry K-Pop. Menurutnya, negara memberikan fasilitas sehingga para seniman terus berkarya. Dan dampaknya sangat luar biasa.

“Contoh K-Pop di Korea Selatan. Itu hasil dari investasi pemerintah di awal 90-an. Awal 90-an negara memberikan fasilitas yang luar biasa sehingga seniman-seniman korea itu berkarya, mulai dari fasilitas tempat, biaya dll. Tapi dampaknya baru dirasakan dua dekade kemudian, ketika mereka menghasilkan karya-karya hebat dengan budaya korea,” ucapnya.

Untuk itu, Anies-Muhaimin (AMIN) berpandangan bahwa Indonesia mampu melakukan investasi dalam rangka mendukung, menjaga dan melestarikan budaya Nusantara, “Kami melihat Indonesia sangat mampu melakukan itu, tinggal negara mengalokasikan dana yang cukup,” tukasnya.

Tags : AMIN , Anies , Kebudayaan , Indonesia