Tradisi Ngejot Saat Idul Adha Selalu Dinantikan Umat Muslim Di Tabanan

RADARBANGSA.COM - Bagi warga muslim yang tinggal di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, hari raya Idul Adha menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk melakukan tradisi Ngejot. Dalam pelaksanaannya, umat muslim akan membagikan makanan atau daging kurban kepada warga sekitar, termasuk nonmuslim. 

Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap tahun termasuk dalam edisi Idul Adha 1446 Hijriah tahun ini, sebagai bentuk mempererat silaturahmi dan menjaga keharmonisan antarumat beragama.

Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan, Muhammad Barlian, menyebut tradisi Ngejot sudah dilakukan sejak lama dan menjadi salah satu bentuk toleransi yang dijaga oleh umat Islam setempat.

"Tradisi ini merupakan warisan yang terus kami pertahankan. Kami berbagi kepada tetangga tanpa memandang agama, sebagai bentuk rasa syukur dan memperkuat hubungan sosial di lingkungan kami," ujar Barlian, dikutip Rabu (4/6/2025).

Meski demikian, jumlah hewan kurban yang disiapkan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. 

"Untuk sapi tahun ini kami siapkan tujuh ekor. Tahun lalu ada sembilan ekor. Sementara kambing belum kami terima, biasanya baru diketahui dua atau satu hari sebelum pemotongan," jelasnya.

Pemotongan hewan kurban dijadwalkan pada 7 Juni 2025, sehari setelah Hari Raya Idul Adha. Barlian menegaskan bahwa pelaksanaan kurban pada hari kedua sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam.

Adapun salat Id akan digelar di dua lokasi, yakni di Masjid Agung Al-Mujahidin Tabanan dan Lapangan Debes. 

"Kami siapkan dua lokasi karena kapasitas masjid terbatas. Berbeda dengan Idul Fitri, saat Idul Adha sebagian besar umat tidak mudik, jadi kami antisipasi dengan dua tempat," ungkapnya.

Tradisi Ngejot yang dilestarikan ini menjadi simbol penting dalam memperkuat semangat toleransi dan kebersamaan antarwarga di Tabanan, terutama dalam momentum hari besar keagamaan seperti Idul Adha.