Lomba Cerpen Santri 2018

Kabut Lembut di Sebuah Bukit Jingga

| Minggu, 11/11/2018 08:43 WIB
Kabut Lembut di Sebuah Bukit Jingga Dok Radarbangsa

Oleh: M. Rahmannul Luthfi

RADARBANGSA.COM - Senja dan jingga itu … “Guratan ini mungkin tidak berpengaruh bagimu tapi bagi ku ini tempat bergantung nya hidupku di sini aku merasa bebas dan disini aku merasa berharga!!” hentak ku dengan spontan.

Maheswara yang sejak tadi hanya mendengarkan ku, mulai bicara dengan nada sedikit bersalah ,  “maafkan aku rinja aku tidak bermaksud menyinggung perasaan mu ..”

Aku tak menanggapi perkataannya, Aku memandang senja kala itu dengan nanar dan pudar. 5 menit, 10 menit, 15 menit hanya  hening. Jingga pun begitu, seperti berhenti sejenak untuk menenggelam kan matahari demi mendengarkan perdebatan ku dengan maheswara.

Akhirnya, bunyi lonceng lah yang membuyarkan tatapan kosong ku dan maheswara, loceng itu menandakan waktu bersantai kami yang sebentar telah usai digantikan dengan rutinitas pondok pesantren yang ku anggap sedikit membosan kan .dengan sedikit gugup maheswara pun kembali membuka pembicaraan yang terhenti sejak tadi.

”Rin aku duluan yaa aku mau melukis dulu buat oleh oleh di rumah. kita seminggu lagi kan libur semester,jadi aku mau pulang ke bali ”tuturnya.sejurus dengan itu aku langsung menarik tangan maheswara yang ingin beranjak meninggalkan ku .”raa, makasih udah menjadi teman baik ku selama ini ,maaf tadi aku kebawa emosi aku Cuma gak mau hobi menulisku diremehin” .kataku sambil menatap mata coklatnya.ia tertegun mendengarkan kata kata ku .

“Aku janji rin gak akan ngeremehin hobi menulismu itu lagi, aku janji “lirihnya sambil berlalu menuruni tangga balkon masjid.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , PKB , Santri

Berita Terkait