Diserang AS, China Minta Twitter Hapus Akun Provokator

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat, 12 Juni mengatakan Twitter harus menutup akun yang ingin mengotori China jika ingin melawan disinformasi terkait konspirasi wabah Covid-19.
Narasumber Reuters tersebut juga mengatakan bahwa China merupakan korban terbesar dari disinformasi. Menurutnya saat ini terdapat sebuah kebutuhan untuk suara-suara China dengan pandangan objektif karena banyak platform membawa kebohongan tentang China.
"Tiongkok adalah korban terbesar dari disinformasi," kata Deputi Direktur Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China, Hua Chunying pada jumpa pers.
Pekan lalu, Twitter mengatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump telah membuat klaim palsu atas penyebaran wabah covid-19. Setelahnya, ternyata Twitter juga menemukan 170.000 akun yang beroperasi untuk menyebarkan pesan pro-China. Pihak Twitter kemudian juga memutuskan untuk menghapus keseluruhan akun karena dinilai menyebarkan pesan manipulatif.
"Saya pikir jika Twitter ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki kericuhan ini, maka sebenarnya akun yang harus ditutup adalah akun yang mengatur dan berkoordinasi untuk menyerang dan mencoreng China,” pungkas Hua.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Wali Kota Mojokerto Buka Perkemahan Wirakarya, Fokus Benahi Rumah Warga
-
Real Madrid ke Semifinal Piala Dunia Antarklub Usai Menang Lawan Borussia Dortmund
-
Gubernur Iqbal Soroti Absennya Putra Daerah NTB Di Jajaran Komisaris ITDC
-
Komisi VI DPR RI Dukung Danantara Larang Pergantian Direksi 52 BUMN
-
Atraksi Pencak Silat dan Seni Tari di CFD Jakarta Pecahkan Rekor MURI